Produsen raksasa dunia asal Eropa, Airbus, banyak menyediakan varian transportasi orang kaya tajir melintir dunia dengan berbagai kebutuhan, mulai dari pesawat kecil seperti A220-300, agak besar seperti A350-900, dan superbesar; siapa lagi kalau bukan A380 atau Airbus ACJ380-800. Pesawat ini pulalah yang pada tahun 2007 silam sempat menjadi pembicaraan warganet setelah dipesan untuk dijadikan istana terbang oleh Pangeran Alwaleed dari Arab Saudi, sekalipun pada akhirnya pesanan tersebut batal.
Baca juga: Mewahnya Airbus A380, Sampai Pilot Miliki Kamar Pribadi dan Toilet Privat di dalam Kokpit
Dikutip dari laman Simple Flying, siapapun pasti akan dibuat sangat terkesan dengan istana terbang ACJ380-800 tersebut. Betapa tidak, dari sejak dari luar pun, pelanggan sudah bisa menikmati suguhan luar biasa di awal, naik pesawat dengan lift. Menarik, bukan? Desain liftnya pun tidak sembarangan. Dipenuhi dengan dinding kaca serta berbagai pajangan karya seni tingkat tinggi yang menghiasinya, menambah daya magis pelanggan bahkan ketika baru berada di liftnya saja, belum ke bagian lain, terlebih bagian utama.
Masuk ke dek bawah istana terbang, pelanggan akan disuguhi dengan berbagai ruang menakjubkan, mulai dari forward lounge, royal lounge, retire area, hingga conference/dining room. Di masing-masing bagian pun segalanya juga telah diperhitungkan dengan matang, ada bagian-bagian yang dibuat pas, tidak terlalu kecil ataupun besar, dan di bagian lainnya dibuat sangat besar dan luas. Di samping itu, pada masing-masing bagian juga dibuat tema yang berbeda-beda sehingga memberikan kesan mewah dan tidak membosankan.
Forward lounge, misalnya, dibuat dengan gaya tegas dengan sentuhan warna-warna dinamis yang melekat pada sofa, desain langit-langit mewah dengan permainan garis-garis cahaya, serta list dari dinding chrome yang makin memberikan kesan mewah pada bagian depan pesawat. Tak lupa, tentu saja juga dilengkapi dengan TV LED lebar, lemari buku, serta sampanye di meja lounge.
Lanjut ke bagian royal lounge, desain megah dan mewah sudah pasti akan membuat pelanggan beserta rombongan dan mitra bisnisnya akan merasa nyaman di ruangan ini. Selain sofa mewah dan empuk di kedua sisi, ruangan yang menampung 50 tamu tersebut jarak antar sofa juga tergolong berjauhan karena masing-masing sofa nyaris menempel di dinding pesawat, sehingga membuat suasana perbicangan lebih berkesan santai.
Begitu juga dengan retire area, bagi para tamu yang ingin sedikit mencari suasana lain, dan dining room yang juga bisa difungsikan sebagai conference room yang menyuguhkan tampilan mewah dengan berbagai furniture unik dan permainan cahaya indah. Dijamin rasa lelah akan hilang begitu memasuki ruangan ini.
Beranjak ke dek atas atau lantai dua, suasana mungkin agak lebih tenang karena memang dikhususkan untuk sang pemililk. Setidaknya ada lima area yang dihadirkan di lantai atas, mulai dari private lounge, guest area/room guest, private office, health area seperti gym, spa, serta sepeda fitness atau sepeda statis, dan private bedroom, lengkap dengan kamar mandi mewah di dalam area private bedroom. Tak lupa, bagi orang-orang beragama, ada juga ruang berdoa, serta berbagai fasilitas lainnya yang terletak di lantai ini.
“Ini adalah sesuatu yang sangat, sangat istimewa dan belum ada yang seperti itu di pasaran. Segala hal yang diinginkan oleh seorang miliarder ada di sini,” ujar salah satu pendiri Design Q, salah satu vendor desain A380 VIP, Gary Doy.
Baca juga: Mewahnya Airbus A380, Sampai Punya Dua Lift untuk Manjakan Penumpang
“Kami tidak mencoba untuk menempatkan hotel di udara, itu disesuaikan dengan kebutuhan penerbangan, dan memiliki fitur unik yang sesuai dengan itu. Pemandian Turki sangat spektakuler, ruang uap dengan marmer, pencahayaan pas, dan banyak perawatan spa untuk dipilih,” tambahnya.
Menurut Aviation Week, pada tahun 2018 sempat tersiar wacana visioner untuk mengubah salah satu A380 milik Singapore Airlines yang pensiun menjadi sebuah ‘kapal pesiar terbang’, bukan lagi ‘istana terbang’ sebagaimana julukan Airbus A380 VIP yang selama ini melekat. Menurut sumber tersebut, mengubah A380 menjadi pesawat pribadi cenderung lebih murah daripada membeli jet pribadi A350 atau Boeing 777. Dengan begitu, sekalipun nantinya Airbus sudah tidak lagi memproduksi A380, pecinta aviasi mungkin belum putus harapan lewat jalan mengubah pesawat bekas pakai milik maskapai menjadi pesawat VIP.