Thursday, April 10, 2025
HomeAnalisa AngkutanAirbus A320 'Mini' Terbang Perdana, Kembangkan Teknologi Bebas Emisi Pesawat 2050

Airbus A320 ‘Mini’ Terbang Perdana, Kembangkan Teknologi Bebas Emisi Pesawat 2050

Model skala Airbus A320 sukses terbang perdana. Prototipe yang dikenal sebagai Scaled Flight Demonstrator (SFD) itu mengemban misi pengembangan teknologi pengganggu untuk mengurangi konsumsi Avtur pesawat serta pengembangan pesawat itu sendiri.

Baca juga: Pesawat Flying-V KLM-TU Delft Sukses Terbang Perdana! Lebih Hemat 20 Persen Dibanding A350

Dilansir Simple Flying, penerbangan perdana pesawat dalam proyek Clean Sky 2 Joint Undertaking yang didanai oleh EU Horizon 2020 tersebut berlagsung di Deelen, Belanda. Penerbangan berlangsung selama sembilan menit dengan puncak ketinggian mencapai 400 meter.

Model skala dengan lebar sayap lebih dari 4 meter, kecepatan jelajah 85 knot, dan memiliki berat lepas landas maksimum 140kg, adalah awal dari Qualification Flight Testing prototipe.

Setelah penerbangan perdana pada tanggal 30 Maret kemarin, SFD akan dikirim ke Aeroporti, Puglia, Italia, untuk Mission Flight Testing akhir tahun ini.

Dalam tes tersebut, SFD akan melakukan beberapa manuver khusus yang akan membantu membangun database yang diperlukan untuk validasi pendekatan Scaled Flight Testing.

Secara global, SFD adalah bagian dari ambisi netralitas iklim atau 100 persen bebas emisi pesawat pada tahun 2050 mendatang. Pada prosesnya, model skala itu dibantu oleh beberapa alat pengetesan lainnya, termasuk terowongan angin.

SFD diklaim mampu merekam lebih dari 150 parameter selama uji terbang serta selama uji terowongan angin.

“SFD dapat digunakan baik dalam uji terowongan angin maupun selama uji terbang sebenarnya. Ini memberikan data tambahan tentang perilaku dinamis,” kata Leo Timmermans, senior R&D engineer NLR.

“SFD digunakan untuk memvalidasi konsep pengujian penerbangan skala dan akhirnya dapat digunakan untuk mengembangkan konfigurasi pesawat radikal yang inovatif dan konsep propulsi,” tambahnya.

Selain NLR, yang bertanggung jawab atas desain SFD, manufaktur, integrasi, instrumentasi uji terbang, pengujian darat, dan operasi penerbangan, proyek prestisius ini juga menggandeng tiga kontraktor lainnya, mulai dari Pusat Penelitian Dirgantara Italia (CIRA), French Aerospace Lab (ONERA), dan Airbus.

Pusat Penelitian Dirgantara Italia (CIRA) akan bertanggung jawab atas pengujian penerbangan misi setelah model tersebut pindah ke Grottaglie.

Baca juga: Inilah Aurora D8, Wujud Desain Pesawat Masa Depan Besutan NASA, Beroperasi 2030

French Aerospace Lab (ONERA) akan menyelidiki dampak penskalaan dan menentukan undang-undang transposisi antara kendaraan berskala dan referensi skala penuhnya.

Sedangkan Airbus akan menetapkan tujuan demonstrasi awal pada awal program dan mendukung pengembangan model di seluruh proyek.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru