Siapa sangka, satu dekade setelah peluncuran Boeing 787 Dreamliner pertama kalinya – yang amat dibanggakan dan diklaim memenuhi harapan luar biasa dan membentuk kembali segmen industri penerbangan komersial, mengalami hambatan dewasa ini karena sorotan tengah berfokus pada pengembangan pesawat berbadan kecil (narrow body).
Baca Juga: Ini Dia Boeing 787-900 Ke-787 Milik China Southern Airlines
Masih kuat di ingatan Anda dimana pada bulan Desember 2009 silam, jutaan orang di dunia melihat penerbanan Boeing 787 Dreamliner pertama kali di internet. Senada dengan peristiwa bersejarah tersebut, pihak Boeing sesumbar mengatakan bahwa armada 787 Dreamliner akan menjadi lambang kesuksesan bagi setiap maskapai yang menggunakan pesawat wide-body ini.
Kini, hampir sepuluh tahun berlalu, dan sorotan dunia tengah tertuju pada peluncuran armada A220 dari pesaing utama Boeing, Airbus. Adapun pesawat ini dikembangkan dari hasil kolaborasi antar Airbus dan manufaktur pesawat asal Kanada, Bombardier.
Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman forbes.com (17/1/2019), Airbus A220 dirancang untuk mengangkut 100 hingga 150 penumpang – tergantung konfigurasi yang diminta oleh pihak pemesan (maskapai). Armada A220 juga diklaim akan memberikan kenyamanan kepada para penumpang – kursi yang lebih lega, jendela yang lebih besar, dan penerbangan yang lebih tenang.
Bagi para pihak maskapai yang nantinya menggunakan A220, pihak Airbus menyebut bahwa varian ini lebih efisien dalam hal penggunaan bahan bakar, karena adanya perubahan perhitungan dari segi aerodinamikanya, pun dengan bahan baku pembuatan pesawat yang lebih ringan, dan penggunaan jenis mesin baru. Secara umum, Airbus A220 dapat melakoni tugas yang sama, sama halnya dengan Boeing 787 Dreamliner.
Baca Juga: Lanjutkan Tren Positif Pelayanan, British Airways Ganti Boeing 767 dengan 787 Dreamliners
Diketahui, salah satu maskapai yang telah memesan armada Airbus A220 ini adalah maskapai asal Negeri Paman Sam, Delta Air. Pihak maskapai telah mendatangkan Airbus A220 pada bulan Oktober kemarin. Menurut pihak Delta, rencananya armada teranyarnya ini akan mulai mengudara pertama kali pada bulan Januari ini.
Namun pihak Delta tidak bisa menerbangkan sebuah armada secara komersial tanpa adanya sertifikasi dari Federal Aviation Administration (FAA).