AirAsia India mengklaim sebagai operator Airbus pertama di dunia yang menggunakan layanan TaxiBot untuk taxiing, lengkap dengan penumpang di dalamnya. Klaim ini sebetulnya agak aneh mengingat TaxiBot sudah beroperasi di Delhi International Airport (DIAL) atau Bandara Delhi sejak tahun 2019. Mungkinkah sejak di tahun tersebut, belum ada satupun pesawat Airbus yang dilayani TaxiBot?
Baca juga: Pertama di Dunia, Bandara Delhi Catat 1.000 Pergerakan TaxiBot! Hemat 214 Ribu Liter Avtur
Dalam keterangan resminya yang dikutip financialexpress.com, dukungan TaxiBot terhadap operasional AirAsia India merupakan bagian dari inisiatif digital dan keberlanjutan perusahaan melalui teknologi untuk melakukan berbagai hal, seperti memantau, memprediksi, dan memberikan efisiensi operasional.
Sebelum dilayani TaxiBot untuk taxiing, pesawat terlebih dahulu dimodifikasi untuk kemudahan operasi. Modifikasi dilakukan oleh tim teknik AirAsia India. Setelah selesai, hasil modifikasi disertifikasi terlebih dahulu dan baru diizinkan memulai layanan itu setelah dinyatakan aman.
“Kami dengan senang hati mengumumkan inisiasi operasi TaxiBot untuk meningkatkan operasi penerbangan yang berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong diferensiasi dan efisiensi operasional,” kata Sunil Bhaskaran, CEO AirAsia India.
“Merupakan momen yang membanggakan bagi AirAsia India untuk menjadi operator Airbus pertama di dunia yang memulai layanan TaxiBot dengan penumpang di dalamnya menggunakan armada Airbus yang dimodifikasi. Kami berharap dapat terus mengeksplorasi dan melakukan kemungkinan baru dan menginspirasi dalam penerbangan dan memimpin jalan ke depan,” lanjutnya.
Hanya saja, klaim AirAsia India ini tentu agak sedikit aneh. Sebab, sudah sejak tahun 2019 silam DIAL, lewat program green taxiing solution, mengoperasikan TaxiBot untuk taxiing.
Bahkan, pada Mei tahun ini, Bandara Delhi dan KSU Aviation, operator eksklusif TaxiBot di India, mengumumkan sudah mencetak 1.000 pergerakan TaxiBot dan berhasil mengurangi penggunaan bahan bakar jet atau Avtur hingga lebih dari 214 ribu liter, mengurangi lebih dari 532 ton emisi karbon dioksida.
Sudah begitu, produk teknologi dari Israel Aerospace Industries (IAI), BUMN aviasi Israel, tersebut bukan hanya digunakan di India, tetapi juga di banyak bandara di seluruh dunia.
Mengingat pesawat komersial di dunia pada umumnya didominasi pesawat-pesawat buatan Airbus (dan tentu saja Boeing), mungkinkah tak pernah satupun pesawat Airbus yang taxiing beserta penumpang di kabin dan menggunakan TaxiBot sebagai gantinya?
TaxiBot sendiri adalah towbarless tug semi-robotic yang digunakan untuk membantu pesawat pushback dan taxiing tanpa menyalakan mesin. Sebelum adanya TaxiBot, pesawat biasanya hanya dibantu pushback traktor untuk pushback dan taxiing dengan bantuan mesin. Ini dinilai boros bahan bakar.
Baca juga: Teknologi Aircraft Towing System Janjikan Penghematan Bahan Bakar dan Tekan Emisi C02!
Selain berdampak pada efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon dioksida dari pesawat, penggunaan TaxiBot juga diklaim telah membantu secara signifikan mengurangi risiko kerusakan benda asing (FOD) pada mesin pesawat selama taxiing dan kebisingan di bandara.
Bagi ATC, TaxiBot membantu mengurangi traffic di apron dan pergerakan pesawat, baik untuk lepas landas maupun setelah mendarat dan menuju apron. Bagi pilot, penggunaan TaxiBot juga membantu mengurangi beban kinerja mereka walau hanya sejenak.