Dimana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung. Mungkin peribahasa tersebut perlu diingat setiap kali kita menyambangi tempat baru, terutama di luar negeri. Ambil contoh Jepang yang memiliki beberapa peraturan tidak tertulis yang emisal dilanggar, akan memberikan efek malu bagi si pelakunya. Maka dari itu, KabarPenumpang.com akan membocorkan enam etiket yang berlaku di Jepang, dikutip dari laman my.asiatatler.com.
Baca Juga: Stasiun Tokyo, Merangkap Jadi Museum dan Saksi Bisu Pembunuhan Dua PM Jepang
Membuat Kebisingan di Publik
Mungkin bagi kebanyakan orang di Indonesia, menerima telepon atau berbicara dengan kolega ketika di kereta merupakan suatu hal yang sangat lumrah, namun tidak jika Anda tengah berada di Jepang. Anda akan diperhatikan banyak orang, atau bahkan menjadi buah bibir satu gerbong.
Ini dikarenakan perjalanan menggunakan sarana transportasi publik diJepang seperti kereta atau bus diharapakan dapat menciptakan suasana yang damai dan tenang. Alasan lainnya adalah soal privasi, karena bagi warga Jepang, mendengarkan percakapan telepon orang lain merupakan hal yang sangat tidak nyaman.
Etika Bertukar Informasi Pribadi
Layaknya seorang professional yang bertukar kartu nama dengan kenalan barunya, ada baiknya Anda meluangkan waktu sejenak untuk membaca dan memberikan respon positif terhadap si pemberi kartu nama.
Langsung memasukkan kartu nama ke dalam saku dinilai tidak sopan, karena di Jepang, kartu nama dianggap sebagai perpanjangan dari kepribadian seseorang. Jika Anda berperan sebagai pemberi kartu nama, pastikan kartu nama Anda dalam keadaan rapi, bersih, dan tidak sobek.
Etika Ketika Makan di Restoran
Pastikan Anda bertanya kepada pelayan di sana, apakah Anda harus melepas sepatu atau tidak. Karena tidak sedikit restoran di Jepang yang mewajibkan para tamunya untuk menanggalkan alas kaki sebelum masuk.
Jika sudah selesai makan dan hendak membayar, jangan pergi ke kasir! Ada baiknya Anda meminta bill dan menyimpan jumlah tagihan di baki yang diantarkan oleh pelayan. Semisal ada kembalian, si pelayan akan mengantarkan kembaliannya menggunakan baki yang sama.
Pelajari Frasa Penting
Sebagai pendatang, ada baiknya Anda menguasai sedikit bahasa Jepang. Dimaksudkan untuk memudahkan Anda dalam berkomunikasi selama berada di negara yang terkenal dengan jaringan Shinkansen-nya ini.
Contohnya seperti ‘konnichiwa’ yang berarti ‘halo’ ; ‘sumimasen’ yang berarti ‘maafkan saya’ atau ‘maaf’ ; dan ‘arigatou’ yang artinya ‘terima kasih’. Alih-alih menggunakan Google Translate, Anda disarankan untuk mengunduh aplikasi kamus bahasa Jepang. Anda cukup menunjukkan frasa yang Anda maksud kepada penduduk setempat jikalau Anda terjebak dalam kata-kata.
Tertib dan Teroganisir
Mendorong seseorang ketika tengah mengantri di Jepang bukanlah sesuatu yang menarik untuk dicoba! Salah satu ciri khas orang Jepang di moda transportasi seperti kereta atau bus adalah mereka tidak pernah menghalangi orang lain untuk turun terlebih dahulu, jadi tidak ada tuh yang namanya saling bertubrukan ketika pintu moda terbuka.
Baca Juga: Ini Dia Kreator Jingle Kereta di Negeri Matahari Terbit
Tata Krama di Pemandian Umum (Onsen)
Karena ini adalah tempat pemandian air panas yang ditujukan untuk umum, maka ada baiknya agar Anda tidak mencampurkan sabun atau membiarkan handuk Anda masuk ke dalam kolam. Bagi Anda yang memiliki rambut panjang, maka ikatlah rambut Anda terlebih dahulu agar tidak masuk ke dalam air.
Jika air di kolam tersebut dirasa terlalu panas, tambahkanlah air dingin sedikit demi sedikit agar tidak mengganggu suhu dari orang lain. Bahkan, di beberapa tempat pemandian umum melarang untuk mencampurkan air dingin ke dalam kolam pemandian.