Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanAeroflot Registrasi Pesawat Airbus A350 Baru di Bermuda, Gegara Lari dari Pajak?

Aeroflot Registrasi Pesawat Airbus A350 Baru di Bermuda, Gegara Lari dari Pajak?

Sebelum dioperasikan, sebuah pesawat harus diregistrasi terlebih dahulu. Registrasi pesawat tidak harus di dalam negeri, tetapi boleh di luar negeri dengan sejumlah alasan dan ketentuan. Seperti yang dilakukan oleh Aeroflot.

Baca juga: Bukan Amerika, Inggris, atau Cina, Inilah Negara yang Jadi Tempat Registrasi Pesawat Terbanyak

Belum lama ini, maskapai nasional Rusia itu kedatangan pesawat baru Airbus A350. Sebagai flag carrier, bukan berarti maskapai meregistrasi pesawat di negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut. Faktanya, Aeroflot lebih memilih meregistrasi pesawat di Bermuda, sebuah wilayah di bawah kekuasaan Britania Raya, dengan awalan VQ (ada juga yang berawalan VP, termasuk El untuk registrasi pesawat di Irlandia).

Dari kacamata hukum, meregistrasi pesawat -termasuk meregistrasinya di luar negeri- sudah diatur oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Menurut ICAO, registrasi pesawat secara teknis disebut sebagai Aircraft Nationality and Registration Marks dan tertuang di Pasal 17 hingga 21 Konvensi Chicago 1944.

Dengan dasar itu, maskapai menimbang-nimbang untung rugi meregistrasi pesawat di sebuah negara. Di Rusia, sekalipun dikenal memiliki teknologi kedirgantaraan yang maju, faktanya, secara manajemen tak begitu dianggap baik. Buktinya, menurut Russian Aviation Insider, pada 2017, dari 743 pesawat impor yang beroperasi di Negeri Beruang Merah itu, hanya 133 (termasuk 123 pesawat kecil) yang terdaftar di sana.

Dari sebuah artikel AIN Online yang dikutip Simple Flying, setidaknya ada empat alasan mengapa maskapai nasional Rusia sekalipun meregistrasi pesawat di luar negeri. Pertama, maskapai Rusia berusaha menghindari pajak impor tinggi. Kedua, registrasi pesawat di Rusia cenderung dihindari aircraft financiers (pemodal) dan lessor karena prosedur standar kelaikan udara yang berbeda. Ketiga, tensi politik Rusia yang membuat tidak nyaman. Keempat, kemampuan bahasa asing (bahasa Inggris) otoritas Rusia yang terbatas dan menyulitkan komunikasi dengan lessor dan financiers.

Berbagai alasan di atas, sudah barang tentu didukung oleh hukum di Rusia. Sejauh ini, Rusia memang tak melarang pesawat-pesawat yang dioperasikan maskapai yang terdaftar di negara itu untuk meregistrasi pesawat mereka di luar negeri. Namun, beberapa tahun mendatang, agaknya hal itu akan berubah.

Disebutkan, Badan Transportasi Udara Federal Rusia sudah sejak beberapa tahun belakangan berusaha membujuk maskapai agar mau meregistrasi pesawat di dalam negeri. Puncaknya, tahun lalu, pemerintah Rusia mengesahkan undang-undang baru yang mengatur bahwa pesawat impor tidak dikenai pajak.

Baca juga: Jangan Kaget, Inilah Jumlah Pesawat yang Di-grounded di Seluruh Dunia

Selain itu, pesawat-pesawat yang saat ini masih terdaftar atau diregistrasi di luar negeri juga tak dikenai pajak hingga 2023 mendatang. Hal itu diharapkan dapat mendorong maskapai untuk mau meregistrasi pesawat di Rusia, bukan hanya oleh maskapai dalam negeri namun juga maskapai luar negeri.

“Kami sangat mampu untuk mempertahankan kelaikan udara di negara ini. Saya berharap bahwa pada akhir periode transisi banyak flag carrier non-Rusia yang ingin meregistrasi pesawat mereka di sini,” jelas Wakil Menteri Transportasi Rusia, Aleksander Yurchik.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru