Meski dari segi kecepatan, layanan kereta api di Indonesia belum bisa menyaingi kecepatan pesawat, namun dari segi layanan PT KAI punya strategi yang mumpuni untuk memanjakan penumpang, terutama segmen penumpang kelas premium. Tidak cukup dengan menghadirkan kereta eksekutif dan kereta priority, maka BUMN Trasportasi ini tengah bersiap untuk menghadirkan suguhan baru yang mampu membetot perhatian pasar dengan rangkaian sleeper train.
Baca juga: Tak Lagi Gunakan Format Bilik, PT KAI Siap Luncurkan Layanan Sleepers Train Lebaran 2018 Mendatang!
Kereta sleeper ini akan dipesan sebanyak empat gerbong yang akan membantu perjalananan mudik pada Lebaran 2018 ini. Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, kereta sleeper bentuknya seperti kabin kelas satu pesawat. Dimana tempat duduk bisa digunakan untuk tempat tidur penumpangnya.
Namun, meski sudah jelas ada empat gerbong yang dipesan, Vice President Corporate Communication KAI Agus Komarudin mengatakan, kereta sleeper ini belum tentu bisa langsung digunakan pada Lebaran 2018 mendatang. Sebab pihak KAI juga tengah memesan sepuluh kereta untuk digunakan pada Lebaran 2018 dan baru selesai enam.
“Kereta sleeper kita pesan empat tapi masih dalam tahap pembuatan. Nanti kalau sudah jadi kita test on the water dulu. Jadi, nanti kalau sudah siap kita akan gunakan untuk Lebaran,” ujar Agus saat dihubungi KabarPenumpang.com, Senin (23/4/2018).
Baru memesan tetapi, di jagat maya kini beredar foto kereta seleeper tersebut dan pihak KAI mengatakan foto itu mungkin hanya gambaran kereta baru ini. “Kereta saja belum ada, foto pasti belum ada, nanti kalau sudah ada pasti kita publikasi,” ujar Agus lagi.
Diketahui, kereta sleeper sendiri nantinya hanya akan diisi 18 penumpang per gerbongnya. Sehingga tarif yang ditawarkan akan lebih mahal dari kelas eksekutif bahkan kelas priority.
“Tarif kereta sleeper ini yang jelas di atas Rp900 ribu dan di atas kelas eksekutif. Dengan kereta sleeper ini, sebenarnya ingin membuat penumpang bisa tidur di dalam kereta jika perjalanan jarak jauh dari Surabaya bisa tidur di kereta tanpa harus mencari hotel,” kata Agus.
Baca juga: Hadirkan Sleeper Train, Siapkah PT KAI Hapus Bayangan “Masalah” Sosial KA Bima?
Tak hanya itu, Edi Sukmoro menambahkan, pihaknya akan membuat kereta sleeper menjadi dua tingkat per gerbongnya. Penambahan tingkat ini juga sudah dipastikan tidak akan menabrak terowongan yang sudah ada di jalur kereta sekarang. Sebab tingginya gerbong tidak akan bertambah terlalu banyak meski dibuat bertingkat.
“Tidak kena terowongan, kan terowongan itu empat meter lebih, kalau gerbong bertingkat paling nambah menjadi 3 meter sekian. Jadi masih bisa masuk,” ujar Edi.