Pernah menjadi ibu kota Jepang selama lebih dari 1.000 tahun, Kyoto dikenal sebagai kota budaya yang menjadi terget kunjungan para pelancong mancanegara. Dan di antara keindahan kuil-kuil di Kyoto, ada yang unik di seputaran tanda yang ada di trotoar jalan kota tersebut. Tanda yang satu ini terbilang unik, lantaran ditempatkan ditepi jalan dan dirancang dengan material yang sebagian transparan pada bagian tengahnya. Tanda apakah itu?
Baca juga: Meski Jepang Sudah Terbuka untuk Wisman, Anda Perlu Isi Aplikasi ini Sebelum Naik Pesawat
Dikutip dari soranews24.com (16/10/2022), jika Anda melihat tanda di trotoar yang memiliki jendela bening di dalamnya, maka wajar bila Anda berasumsi bahwa itu adalah untuk merekomendasikan sudut yang sempurna untuk melihat situs yang memiliki makna sejarah atau keindahan yang elegan di Kyoto.
Namun, dugaan Anda keliru, tanda tersebut tidak dirancang untuk mendorong Anda berhenti dan meluangkan waktu sejenak untuk menikmati estetika indah di Kyoto. Yang benar adalah, tanda tersebut dihadirkan sebagai bagian dari komponen karakteristik utama dari budaya Kyoto, yakni pengingat yang halus namun tajam, tentang sopan santun pada warganya.
Seperti yang ditunjukkan dalam tweet dari akun Twitter Jepang @Okuda_D_Orugu, pada jendela tanda itu menghadap ke aspal jalan Shijo-dori di pusat kota Kyoto, dan teks di sebelahnya berbunyi:
“Taksi yang bisa Anda lihat melalui jendela ini diparkir secara ilegal.”
Parkir dan berhenti dilarang di bagian jalan ini, dekat persimpangan Shijo Kawaramachi. Namun, karena ini adalah bagian tersibuk di pusat kota, dengan kumpulan toko, restoran, dan bar terpadat, beberapa pengemudi taksi kerap mengabaikan peraturan dan tetap berhenti di sini. Dan tindakan para pengemudi taksi tersebut berkontribusi pada kemacetan yang menyebabkan masalah seperti menghambat lalu lintas bus.
Alhasil, pemerintah kota Kyoto memasang tanda untuk menyebarkan kesadaran bahwa apa yang dilakukan taksi itu ilegal, dan juga dengan sempurna membingkai taksi yang melanggar hukum. Selain itu, tanda itu juga memberi tahu siapa pun yang membaca bahwa ada pangkalan taksi yang mematuhi peraturan hanya berjarak satu menit berjalan kaki, ke arah yang ditunjuk panah hitam.
Jadi apa yang ada di sisi lain dari tanda itu? Pesan untuk pengemudi taksi yang melanggar.
“Tuan Sopir, semua orang melihat taksi Anda yang diparkir secara ilegal.”
Sama seperti tanda itu sendiri, ada beberapa aspek keefektifannya, seperti membantu menyebarkan kesadaran akan masalah ini kepada orang-orang yang tidak menyadari bahwa parkir tidak diperbolehkan. Itu juga membuat mereka yang sudah tahu tetapi masih mau naik taksi yang melanggar aturan sadar diri tentang keterlibatan mereka.
Baca juga: Bingung Mau Ke Tokyo atau Kyoto? Baca ini Dulu Ya
Menurut pemerintah kota Kyoto, tanda itu telah berfungsi, jadi kita mungkin melihat mereka mulai bermunculan di bagian lain kota yang telah berjuang dengan taksi yang berhenti secara ilegal. Nah, apakah cara pemerinah kota Kyota dapat dicoba oleh pemkot DKI Jakarta?