Jika Anda berkesempatan untuk mengunjungi Pulau Dewata, Bali, luangkanlah waktu untuk mengunjungi salah satu lokasi wisata dadakannya, yaitu bangkai pesawat yang dibiarkan terbengkalai. Bangkai pesawat Boeing 737 ini terletak sekitar 5 kilometer dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Walaupun tidak menyajikan hiburan apa-apa selain melihat bangkai pesawat tersebut, namun ada saja orang yang datang ke lokasi tersebut setiap harinya.
Baca Juga: Ini Dia! Pekerjaaan Favorit Yang Asyik Dilakukan Sembari Liburan
Dihimpun KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, bangkai pesawat yang terletak di sebuah lembah di daerah Badung ini merupakan bekas pesawat maskapai Mandala Air. Lalu, bagaimana pesawat tersebut bisa berada di dasar lembah dengan bagian depannya menghadap ke tebing? Beragam hipotesa mulai bermunculan, salah satu yang paling logis adalah pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan berhenti tepat di depan tebing.
Namun hipotesa tersebut terbantahkan ketika salah satu warga di sekitaran lokasi mengatakan bahwa pesawat dengan warna dasar putih tersebut memang sengaja digiring dari Surabaya karena hendak dijadikan restoran oleh pemiliknya yang diketahui merupakan warga negara AS. “Caranya badan pesawat dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dan diangkut dengan kontainer,” ungkap Made, seorang warga yang bekerja di sekitaran lokasi.

Jika diperhatikan, tidak hanya sebuah pesawat utuh yang ada di lokasi, terdapat pula hidung pesawat yang berukuran lebih kecil, dan beberapa baling-baling. Lembah tempat pesawat tersebut bermukim pun bukannya sudah tersedia. Butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mengeruk tebing yang sebagian terdiri dari batuan kapur putih. “Total luas tanahnya sekitar 1 hektar,” imbuh Made.
Baca Juga: Pensiun dari Kedinasan, Helikoper Ini Berubah Fungsi Jadi Cottage Mewah
Karena satu dan lain hal, hingga kini pesawat Boeing 737 tersebut dibiarkan terbengkalai tanpa ada tindak lanjut dari si pemilik. Gagal menjadi restoran bernuansa unik, pesawat yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Pantai Pandawa tersebut kini beralih fungsi menjadi objek foto setiap pelancong yang datang. Aji mumpung, warga yang tinggal di sekitaran lokasi lalu memanfaatkan momen tersebut dengan menjajakan penganan. Tidak sedikit juga yang percaya bahwa lokasi tersebut memiliki nuansa mistis yang cukup kental. Terlepas dari beragam cerita yang menghiasi lokasi ini, jangan lupa sempatkan diri Anda untuk mengunjunginya.