Sebuah kereta metro Belanda selamat dari kecelakaan setelah menabrak penghalang. Untungnya kereta ini tidak jatuh ke air yang jaraknya sepuluh meter dari lokasi kejadian, tetapi berhenti dan tertahan di patung ekor ikan paus.
Baca juga: Berselisih Karena Tak Kenakan Masker, Penumpang Kereta Terkena Semprotan Merica
Dilansir KabarPenumpang.com dari france24.com (2/11/2020), untungnya pada waktu kejadian hanya ada masinis tanpa penumpang di dalamnya. Masinis tersebut tidak terluka dan insiden terjadi tepat setelah tengah malam di Spijkenisse dekat kota Pelabuhan Rotterdam.
“Ini adalah skenario yang aneh. Metro keluar dari rel dan mendarat di sebuah monumen bernama Diselamatkan oleh Ekor Paus. Jadi itu benar-benar terjadi. Karena ekor ikan paus, pengemudi benar-benar diselamatkan, sungguh luar biasa,” kata Carly Gorter dari otoritas keamanan regional Rijnmond.
Karena hal ini, masinis dibawa pihak kepolisian untuk diinterogasi dan ini adalah prosedur yang normal. Sedangkan penyebab kecelakaan tersebut masih terus diselidik oleh pihak kepolisian. Patung ini dibangun sekitar 20 tahun yang lalu di sebuah taman di bawah metro yang ditinggikan, namanya permainan yang disengaja karena merupakan “jalur ekor” di ujung jalur.
Ini menampilkan dua ekor paus besar yang menyembul dari air, salah satunya menyelamatkan kereta. Bahkan insiden ini membuat arsitek yang merancangnya yakni Maarten Struijs, terkesan karena bisa menahan beban kereta dan bahwa pengemudi beruntung dia tidak bertabrakan dengan paus lain yang lebih tinggi.
“Jika ekor ini tidak terlalu kuat, tidak terlalu rendah, maka pengemudi kereta metro akan melompat sepuluh meter ke bawah dan kemudian menurut saya dia tidak akan selamat,” kata Struijs.
Struijs mengatakan patung itu tidak dirancang sebagai fitur keselamatan.
“Itu tidak dibuat untuk menyelamatkan metro, karena ini lebih untuk lingkungan dan orang-orang ingin memiliki sesuatu untuk diri mereka sendiri. Jadi kami membuat dua ekor ikan paus ini untuk mereka, sebagai monumen,” jelasnya.
Penduduk setempat yang terpana ternyata memaksa untuk melihat pemandangan aneh itu sedemikian rupa sehingga pihak berwenang setempat mendesak mereka untuk menjauh dan mengamati langkah-langkah jarak sosial virus corona. Sebuah tim layanan darurat dan ahli, termasuk arsitek, sekarang berada di lokasi untuk mencari cara bagaimana cara melepas kereta dengan aman.
“Masalahnya ada air di sekitarnya, jadi crane tidak bisa ke sana. Berapa lama waktu yang dibutuhkan, kami sebenarnya belum begitu tahu saat ini. Saya tidak menebak-nebak hari ini jadi mungkin masih ada besok. Kami memiliki banyak angin saat ini dan itu salah satu masalah yang kami hadapi, itu risiko dan kekhawatiran,” kata Gorter.
Baca juga: Hari ini, 52 Tahun Lalu, Kecelakaan Kereta di Ratu Jaya Depok Tewaskan 116 Penumpang
Sementara itu, Struijs mengatakan kereta metro yang ditangguhkan di udara adalah semacam karya seni itu sendiri.
“Saya tidak pernah membayangkannya seperti itu,” katanya.