Di penghujung Januari 2022, persisnya pada 31 Januari lalu, ada kabar Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Feeder KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung) sempat mogok saat tengah diuji coba untuk mengetes perjalanan jauh dengan kecepatan maksimum 100 kilometer per jam melewati jalur lurus, tanjakan, turunan dan tikungan tajam.
KRDE ini diuji cobakan melintasi jalur kantong yaitu keberangkatan dari Stasiun Lempuyangan melewati Solo – Semarang – Tegal – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Kutoarjo – Lempuyangan. Tim dari Balai Yasa Yogyakarta menguji coba KRDE ini untuk mengetes kehandalan mesin diesel elektrik jika menempuh perjalanan jauh.
Baca juga: Bakal Jadi Feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung, KRDE Akhirnya Uji Coba Lintas
Uji coba dilakukan pada pagi keberangkatan Stasiun Lempuyangan pada pukul 09.20 WIB menuju Stasiun Solo Balapan pada pukul 10.00 WIB. Kemudian rangkaian bertolak dari Solo sampai akhirnya tiba di Stasiun Semarang Tawang pukul 12.20 WIB. Rangkaian uji coba KRDE tidak berhenti di Senarang dan meneruskan perjalanan sampai akhirnya tiba di Stasiun Tegal pukul 14.51 WIB. Di Tegal tim dari Balai Yasa Yogyakarta lakukan pengecekan rangkaian guna antidipasi jika ada kerusakan terjadi.
Perjalanan kembali dilanjutkan sekitar pukul 15.30 WIB melewati stasiun Slawi dan tiba di Stasiun Prupuk. Di stasiun ini perjalanan mulai menanjak hingga ke Stasiun Linggapura sampai dengan Stasiun Patuguran. Uji coba KRDE sempat berhenti di Stasiun Prupuk guna pengecekan rangkaian kembali. Kurang lebih 10 menit berhenti, rangkaian kembali dijalankan.
Sebelum memasuki Stasiun Linggapura tepat di KM 303 – 304 rangkaian uji coba berjalan makin perlahan seakan tidak kuat menanjak melewati medan tersebut. Pada akhirnya rangkaian pun berhenti tepat di tikungan dekat Sinyal Masuk Stasiun Limggapura. Pengecekan oleh tim kembali dilakukan, hingga akhirnya KRDE tidak bisa melanjutlan perjalanan karena adanya gangguan pada mesin.
Hampir 3 jam KRDE tak menunjukkan tanda – tanda berjalan. Hingga saat itu beberapa kereta api yang akan melintas, mengalami keterlambatan dan melewati jalur kiri (jalur salah). Karena tidak sama sekali bergerak, pihak dari Depo Lokomotif Purwokerto akhirnya mengirim lokomotif penolong dengan nomor seri CC 206 13 79. Lokomotif ini digandeng dengan lokomotif dinas KA Ranggajati dari Surabaya Gubeng ke arah Cirebon. Saat tiba di Stasiun Linggapura, lokomotif penolong melepaskan dirinya lalu menggandeng KRDE itu sampai Stasiun Purwokerto.
Baca juga: Ini Dia Wajah KA Feeder Bakal Calon KCJB (Kereta Cepat Jakarta Bandung)
Keterlambatan kereta api yang melintas pun dirasakan. Seperti KA Ranggajati dari Surabaya, KA Joglosemarkerto, dan KA Semen dari Arjawinangun. Setelah KRDE tiba di Purwokerto lokomotif penolong pun melepas rangkaian dsn kembali ke Depo Lokomotif Purwokerto. Setelah beberapa jam pengecekan kembali, KRDE uji coba akhirnya diberangkatkan dari Stasiun Purwokerto sekitar pukul 10 malam dan tiba di Lempuyangan melewati pukul 12 malam atau sudah pergantian hari yang harusnya tiba pukul 8 malam. (PRAS – Cinta Kereta Api)