Monday, March 31, 2025
HomeAnalisa AngkutanAda Dua Stasiun Karangsari - "Namanya Sama Lokasinya Berbeda"

Ada Dua Stasiun Karangsari – “Namanya Sama Lokasinya Berbeda”

Sepertinya julukan untuk stasiun yang satu ini memang sangat pas. Ya, nama Stasiun Karangsari yang berada di jalur lintas Jawa jika diketahui terdapat 2 lokasi yang berbeda namun memiliki 1 nama. Meski stasiun ini merupakan stasiun kecil atau kelas III tapi lalu lintas kereta api yang dilewati pun cukup ramai. Kira-kira wilayah mana saja ya yang terdapat nama Stasiun Karang Sari? Yuk, kabarpenumpang akan mengulasnya:

1. Stasiun Karangsari (KRAI)
Merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Karangsari, Leuwigoong, Garut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +651 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini memiliki panorama yang sangat menawan dengan pemandangan hamparan sawah yang sangat luas. Uniknya stasiun ini dulu memiliki nama yang berbeda yakni Stasiun Gandamirah. Namun, nama stasiun tersebut diubah menjadi Karangsari pada tahun 1980-an.

Stasiun ini bisa terbilang sangat terpencil namun dikelilingi desa dan persawahan apalagi posisinya cukup jauh dari jalan raya yang menghubungkan Garut sampai dengan Bandung. Tapi stasiun ini sangat diminati oleh warga sekitar untuk angkutan perjalanan pulang pergi yang ingin menghabiskan waktu ataupun bekerja di wilayah Bandung dan sekitarnya. Tak heran, begitu banyaknya masyarakat yang naik dari Stasiun Karangsari karena hanya ada KA lokal yang berhenti yakni Commuter Line Garut dengan harga yang relatif sangat murah yaitu Rp7.000-Rp14.000.

Hanya memiliki 2 jalur dan persinyalan menggunakan sistem mekanik, praktis stasiun ini kelihatan cukup jadul. Namun sistem pengoperasiannya mengikuti peraturan yang baru sesuai dengan Gapeka 2025. Kebanyakan kereta api yang melintas stasiun ini berbagai kelas, seperti KA Argo Wilis, KA Lodaya, KA Turangga, KA Mutiara Selatan, KA Pangandaran, KA Papandayan, KA Malabar, KA Serayu, KA Kutojaya Selatan, KA Pasundan, KA Kahuripan dan KA Commuter Line Garut. Selain KA Commuter Line, tak ada lagi kereta api yang berhenti disini baik bersilang maupun disusul.

KA Commuter Line Garut berhenti di Stasiun Karangsari. (Foto: Dok. Istimewa)

2. Stasiun Karangsari (KRR)
Stasiun yang terletak pada ketinggian +233 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto. Semenjak Stasiun Legok dinonaktifkan sejak September 2009, stasiun ini menjadikan stasiun aktif yang lokasinya paling utara di Kabupaten Banyumas. Stasiun kereta api ini merupakan kelas III/kecil yang terletak di Karangtengah, Cilongok, Banyumas. Jalur yang berada di petak Stasiun Karanggandul dengan Stasiun Patuguran ini adalah satu-satunya stasiun yang memiliki bangunan cagar budaya yang diresmikan oleh pecinta kereta api bersama jajaran pejabat KAI Daerah Operasi (Daop) V Purwokerto.

Dikutip dari laman IRPS bahwa peresmian bangunan cagar tersebut adalah tower dan corong air satu-satunya di wilayah Daop V Purwokerto yang sudah dipercantik oleh IRPS sebagai bentuk kolaboratif dengan PT. KAI menjadi bagian dari heritage perkeretaapian, dalam hal ini sejarah kereta api semakin dihargai, dicintai dan dijaga. Preservasi menara dan corong air tersebut merupakan saksi bisu sejarah yang tinggi sekaligus mengenang masa kejayaan kereta api saat digunakan pada jaman Kolonial Belanda.

Menara air sebagai cagar budaya yang dilestarikan di Stasiun Karangsari (Foto: Dok. IRPS)

Bagi yang sering menggunakan kereta api pada lintas dari atau menuju Purwokerto area Stasiun Karangsari terlihat cukup luas karena memiliki 4 jalur dan 1 jalur untuk angkutan batu balas. Sayangnya sesuai jadwal perjalanan tahun 2025, tak ada satu pun kereta api yang berhenti di stasiun ini. Untuk akses ternyata terbilang cukup mudah, karena berada di jalan pedesaan dengan kontur jalan yang cukup mulus dari jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Tegal dan Kabupaten Banyumas.

Yang Unik dari Stasiun Karangsari, “Satu Nama Beda Wilayah”

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru