Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanACN Aero Teknik Investasi US$10 Juta untuk Pembangunan Fasilitas MRO di Bandara...

ACN Aero Teknik Investasi US$10 Juta untuk Pembangunan Fasilitas MRO di Bandara Kertajati

Terus menerus sepi, Bandara Kertajai di Majalengka, Jawa Barat, pada Maret 2021 telah diputuskan oleh Presiden Jokowi untuk dialihfungsi, dari bandara komersial yang kini dipersiapkan sebagai basis Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau bengkel pesawat. Terkait hal tersebut, ada kabar bahwa ACN Aero Teknik telah menandatangani perjanjian senilai US$10 juta untuk pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Bandara Kertajati.

Baca juga: Ketimbang ‘Sepi Merana,’ Bandara Kertajati Bakal Disulap Jadi Pusat Bengkel Pesawat

ACN Aero Teknik, anak perusahaan Asia Cargo Network, menjabarkan dua kesepakatan dengan BUMD Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) pemilik Bandara Internasional Kertajati. Kesepakatan pertama menjabarkan rencana pembangunan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) di Bandara Kertajati. Sedangkan perjanjian kedua adalah untuk pengembangan fasilitas one-stop experience termasuk airport transit hotel, shopping mall, food court dan exhibition center di fasad gedung bandara seluas 15.000 m2.

Dari siaran pers yang diterima KabarPenumpang.com (4/3/2022), Kertajati Aircraft Maintenance akan menjadi hanggar MRO pertama yang hadir di Bandara Internasional Kertajati, dan fasilitas hanggar kedua di Jawa Barat setelah Bandung. Dibangun di atas lahan seluas 9 hektar, Asia Cargo Network telah menyepakati investasi awal sebesar US$10 juta untuk melaksanakan konstruksi tahap pertama yang ditargetkan selesai dalam delapan bulan ke depan.

Keputusan komersial ini sejalan dengan rencana strategis untuk memperluas tidak hanya pengembangan Bandara Internasional Kertajati sebagai hub perjalanan di Jawa Barat, tetapi juga rencana untuk memperluas operasi untuk memasukkan kemampuan MRO di Jawa Barat. Asia Cargo Network akan menjadi bagian integral dari rencana ekspansi ini di fase pertama.

Pada fase kedua, area seluas 5 hektar selanjutnya akan dikembangkan untuk meningkatkan, dan menambah lebih banyak hanggar, dan investasi lebih lanjut akan dilakukan di tahun-tahun mendatang. Luas total lahan untuk MRO adalah 84 hektar dan masuknya Asia Cargo Network dipandang sebagai awal dari rencana pembangunan kembali bandara karena memposisikan dirinya untuk menjadi pusat logistik dan fasilitas pusat perawatan pesawat di Indonesia.

Menurut Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan, sekitar 46% pesawat di Indonesia melakukan kegiatan MRO di luar negeri, sehingga membuka peluang pertumbuhan di pasar lokal. Dengan menumbuhkan kemampuan MRO di luar Jakarta dan ke arah barat, biaya dapat dibuat lebih efisien, dan peluang untuk tumbuh menjadi lebih mungkin.

Baca juga: Mangkrak dan Senasib dengan Bandara Kertajati, Inilah Sejarah Panjang Bandara JB Soedirman

Asia Cargo Network (ACN) adalah penyedia jaa charter kargo udara di Asia Tenggara denhan operasi di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Grup ini didirikan di Malaysia pada tahun 2015 dan terdiri dari perusahaan lain termasuk World Cargo Airlines yang sebelumnya dikenal sebagai POS Asia Cargo Express, sebuah perusahaan pengangkut kargo Malaysia; Asia Cargo Airlines sebelumnya dikenal sebagai TRI-MG Airlines, sebuah maskapai kargo Indonesia; dan Aero Speed Aviation, perusahaan logistik terintegrasi yang berbasis di Singapura.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru