Friday, April 18, 2025
HomeBus dalam kota"AC Gantung", Teknologi AC Bus yang Nyaris Tak Tersisa

“AC Gantung”, Teknologi AC Bus yang Nyaris Tak Tersisa

Bus berpendingin udara atau bus ber-AC biasanya ditandai dengan bus yang “menggendong” unit AC berbentuk kotak di atapnya. Namun, hal itu ternyata tak sepenuhnya bisa dijadikan penanda karena masih ada yang namanya “AC gantung”.

Baca juga: Begini Ternyata Cara Isi Air Toilet di Bus AKAP

Sesuai namanya, AC gantung diletakkan di bagian bawah bus dengan posisi menggantung. Udara dingin yang dihasilkan oleh unit AC tersebut disalurkan menggunakan pipa yang ditanam dalam salah satu pilar bus. Oleh karena itu, pada bus ber-AC gantung biasanya ada satu pilar yang ukurannya jauh lebih besar karena keberadaan pipa tersebut.

Cara kerja AC gantung untuk proses pendinginan sama halnya dengan AC bus yang unitnya berada di atap. Perbedaannya terletak pada sumber tenaganya yang tidak mengambil dari mesin bus.

Bus yang ber-AC gantung biasanya membawa mesin tambahan yang ukurannya lebih kecil untuk menjalankan AC. Dengan kata lain, saat AC dihidupkan tidak akan mempengaruhi performa mesin untuk menggerakkan roda belakang.

Mesin yang digunakan untuk menjalankan AC gantung biasanya adalah mesin diesel milik mobil-mobil kecil seperti mesin Isuzu Panther lama dengan kode C223 berkapasitas 2.300 cc atau mesin milik Mitsubishi L300 berkode 4D56. Bisa juga mesin genset berukuran kecil yang biasa digunakan untuk menghidupkan pompa air bermerk Kubota atau lainnya.

Keberadaan mesin beserta unit AC lengkap dengan tangki bahan bakarnya di bagian bawah bus tentu saja memakan ruang bagasi bus yang tidak sedikit. Bahkan, di beberapa bus satu sisi bagasi bisa saja didedikasikan untuk alat-alat tersebut.

Buat bus yang melayani rute pendek atau tidak memuat paket tentu saja bukan persoalan. Tetapi bagi bus yang melayani rute jarak jauh, khususnya antarpulau hal itu tentu saja menjadi persoalan besar.

Persoalan lainnya adalah konsumsi bahan bakar jauh lebih besar karena mesin yang dioperasikan jumlahnnya dua. Oleh karena itu, saat ini AC gantung sudah ditinggalkan oleh banyak perusahaan otobus seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kemampuan mesin bus.

Baca juga: Dangdut, Tontonan Favorit dalam Perjalanan Bus Antar Kota

Perlu diketahui, AC gantung lahir untuk menyiasati ketidakmampuan mesin-mesin lama saat dibebani AC. Contohnya adalah mesin OM352 milik Mercedes Benz OF1113 yang tenaganya hanya 130 tenaga kuda (horse power/HP). Apabila mesin itu “digandoli” AC tentu saja membuat bus tidak bisa berlari kencang atau melahap tanjakan. [Bisma Satria]

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru