Walaupun sudah kurang lebih 14 tahun tidak beroperasi, namun masih banyak orang yang cinta dan berharap Concorde kembali mengudara. Untuk mengatasi kerinduan para penggemarnya terhadap pesawat supersonik bersayap delta tersebut, seorang mantan chief engineer pesawat terbang di Inggris, John Britton mendirikan sebuah museum yang di dalamnya memamerkan pesawat Concorde yang terakhir mengudara pada tahun 2003 silam.
Baca Juga: Suksesor Concorde ini Tetap Dihantui Bayangan Kelam Pendahulunya
Seperti yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman theguardian.com (16/10/2017), museum yang dibuka pada pertengahan bulan November ini akan memuaskan kerinduan para pecinta Concorde. Tidak hanya itu, John juga mengatakan bahwa pengunjung museum dapat naik dan menikmati kemegahan dari G-BOAF, pesawat Concorde yang terakhir mengudara. Sebelumnya, pesawat yang juga dikenal dengan Alpha Foxtrot ini terlantar begitu saja di landas pacu yang tidak terpakai di dekat Bristol, Inggris.
Aerospace Bristol, nama dari museum ini, terletak di Filton Airfield, dimana lokasi tersebut merupakan tempat yang bersejarah bagi Concorde sendiri. Tidak hanya G-BOAF, museum tersebut juga diketahui merawat beberapa pesawat dan komponen lainnya yang sudah pensiun dari dunia kedirgantaraan, seperti pesawat terbang, helikopter, rudal, satelit dan banyak lainnya.
“Saya merupakan orang yang melihat langsung ketika pesawat ini terbang pertama kali dari Filton. Saya juga menyaksikan secara langsung pada saat pendaratan terakhirnya. Sangat sedih ketika mendengar G-BOAF mematikan mesin untuk terakhir kalinya,” kenang John. “Kehadirannya di museum ini sangat brilian,” imbuhnya.
Lebih lanjut, John memaparkan bahwa pengunjung dapat menapaki jejak sejarah dari pesawat berhidung pointed tersebut dan menyaksikan proyeksi dramatis tentang sejarah Concorde di dalam pesawat. “Pengunjung juga dapat merasakan sensasi terbang dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari pesawat jet biasa,” tulis laman resmi museum tersebut, aerospacebristol.org.
“Concorde memiliki kekuatan untuk memukau dan terlihat menakjubkan di ‘rumah’ barunya; Kami merancangnya sedemikian rupa layaknya sebuah pameran kelas satu, dengan tujuan untuk menceritakan prestasi kedirgantaraan Bristol dari tahun 1910 hingga era modern seperti saat ini, dan ada juga interaksi interaktif yang menyenangkan untuk membuat semua pengunjung tertarik dan merasa terhibur,” tutur Lloyd Burnell, Executive Director di Aerospace Bristol.
Baca Juga: Boeing 747 Dilelang Online, Inikah Akhir Cerita dari The Queen of The Skies?
Kembali pada 2 Maret 1969, dimana pesawat Concorde pertama kali membelah cakrawala dan sontak mencuri perhatian seantero jagat. Bagaimana tidak, pada waktu itu, Concorde merupakan pesawat yang mampu mengudara dengan kecepatan 1.350 mil per jam atau setara dengan 2.180 km per jam. Namun amat disayangkan ketika pesawat tersebut harus mematikan mesin selamanya setelah mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan seluruh awak dan penumpang maskapai pada 24 Oktober 2003 silam. Pesawat di bawah naungan British Airways yang sudah 27 tahun mengabdi tersebut mengakhiri catatan perjalanannya di bandara Heatrow, London.