Kosta Rika untuk pertama kali akan membangun jaringan rel kereta dan Indonesia berkomitmen untuk mendukung pembangunan tersebut. Hal ini terlihat dimana Indonesia menawarkan untuk membangun jaringan kereta api Kosta Rika dengan produk yang di produksi oleh industri kereta api milik Indonesia yakni PT INKA.
Baca juga: Terima Tawaran dari Taiwan, PT INKA Siap-Siap Kembali “Kebanjiran” Order
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat pertemuan bilateral bersama Kosta Rika. Diketahui, pembangunan jaringan kereta api di Kosta Rika ini nantinya akan menghubungkan sisi Samudera Pasifik dan Atlantik serta proyek kereta api bandara di San Jose. Sebagai informasi, secara geografi daratan Kosta Rika menghubungkan antara Samudera Pasifik dan Atlantik.
Kabarpenumpang.com melansir dari saudigazette.com.sa (4/9/2017), Retno mengatakan, sebenarnya pertemuan bilateral ini juga membicarakan sektor lainnya seperti energi terbarukan selain infrastruktur, dimana Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia.
Pemerintah Kosta Rika berkomitmen menawarkan pelatihan pemanfaatan energi air dan panas bumi kepada Indonesia. Hal ini bermanfaat untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam memenuhi target pengembangan kapasitas listrik nasional sebesar 35 ribu MegaWatt.
“Kosta Rika telah berhasil mengubah sumber energinya menjadi 99 persen terbarukan, terutama dengan mengoptimalkan penggunaan cadangan air dan panas bumi,” ujar Retno. Menteri Luar Negeri Kosta Rika, Manuel Gonzalez Sans juga mengumumkan akan membuka kedutaaan besar Kosta Rika di Jakarta setelah 32 tahun menjalin hubungan diplomatik.
“Dari lubuk hatiku, aku merasa sangat terhormat dan senang berada di sini pada kesempatan pembukaan kedutaan Kosta Rika di negara yang indah ini, dan khususnya pada kesempatan Peringatan HUT ke-32 tentang pembentukan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kosta Rika,” Kata Manuel.
Manuel menambahkan, negara kecil seperti Kosta Rika penting untuk selektif dalam membuka kedutaannya di luar negeri, hal ini dikarenakan sumber daya yang terbatas. Dia juga mengakui kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
Baca juga: PT INKA, Kepercayaan Dunia Dalam Industri Kereta di Dalam Negeri
Pihaknya juga mendukung Indonesia dalam keanggotaan tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2019-2020 mendatang, sekaligus menghargai partisipasi negara tersebut sebagai penandatanganan perjanjian pelarangan senjata nuklir. Dukungan ini diberikan oleh Kosta Rika karena antara kedua negara ini memiliki kesamaan posisi dalam menanggapi isu-isu global.