Tak jarang kita lihat bilah baling-baling helikopter nampak tegak dan tidak berputar saat mengudara. Nah, hal tersebut kerap mengundang pertantanyaan dari netizen, pasalnya hal tersebut terjadi karena efek pada kamera atau karena kecepatan putaran bilah baling-baling?
Fenomena bilah baling-baling helikopter yang nampak diam, tegak, atau tidak berputar saat helikopter sedang mengudara biasanya merupakan efek visual yang disebut rolling shutter effect atau aliasing effect. Efek ini muncul karena cara kerja kamera digital menangkap gambar secara bertahap, bukan sekaligus.
Penjelasannya, kamera digital seperti smartphone atau DSLR merekam gambar baris demi baris dari atas ke bawah dalam sepersekian detik. Jika bilah baling-baling berputar sangat cepat, kamera bisa menangkap posisi bilah di tempat yang sama tiap kali frame diambil, seolah-olah bilah tidak bergerak.
It never gets old.
When a helicopter’s propeller is perfectly synced with the camera frame rate, the result is always astounding.
[📹 Chris Fay]pic.twitter.com/ZqVIH5JsN9
— Massimo (@Rainmaker1973) April 18, 2025
Jika kecepatan putar rotor sinkron (atau hampir sinkron) dengan kecepatan pengambilan gambar kamera, bilah bisa terlihat seperti diam di tempat, berputar sangat lambat dan elengkung aneh atau tampak bengkok. Strobe atau flicker effect (jika disorot lampu atau terpapar pencahayaan tertentu), juga bisa memperkuat ilusi visual tersebut.
Analoginya mirip seperti roda mobil dalam film yang kadang terlihat berputar ke belakang padahal mobil melaju ke depan, ini disebut wagon wheel effect dan prinsipnya serupa.
Efek bilah baling-baling helikopter tampak diam atau berputar sangat lambat saat mengudara biasanya tidak terlihat oleh mata manusia secara langsung.
Kamera menangkap gambar dalam frame per detik (fps). Bila putaran baling-baling memiliki frekuensi yang seolah “sinkron” dengan fps kamera, maka kamera bisa menangkap baling-baling di posisi yang sama atau mirip di setiap frame, sehingga tampak diam, lambat, atau bahkan berbalik arah.
Sementara, mata manusia dan otak memproses gambar secara berkelanjutan (continuous), tidak frame-by-frame seperti kamera. Maka secara langsung, kita akan selalu melihat baling-baling berputar cepat atau menjadi blur dan efek visual aneh itu tidak akan muncul kecuali kita melihat lewat layar digital yang merekam atau memutar ulang gambar.
Jadi jika Anda pernah lihat helikopter terbang dan baling-balingnya seperti nggak bergerak, bisa jadi Anda sedang menonton rekamannya, bukan melihat langsung.
Mengapa Helikopter Tidak Bisa Terbang di Ketinggian ‘Tinggi’ (di Atas 25.000 Kaki)?