Perkembangan Stasiun Manggarai kini semakin maju dan semakin sibuk dari jumlah penumpang Commuter Line yang transit. Terlebih pembangunan stasiun yang nantinya akan menjadi pusat kedatangan/keberangkatan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan LRT Jakarta.
Stasiun Manggarai juga merupakan sebuah ikon perjalanan kereta di Jakarta menawarkan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan dengan sejarah yang kaya dan fasilitas yang modern. Dengan jalur hampir sebanyak stasiun Jakarta Kota, stasiun ini menjadi salah satu transportasi utama di ibu kota Indonesia.
Kereta Api Manggarai sebagian besar melayani kereta komuter tujuan Bogor, Depok, Jatinegara, Jakarta Kota, dan Bekasi. Dengan frekuensi yang tinggi, stasiun ini memainkan peran krusial dalam mobilitas harian penduduk Jakarta. Pada sore hari, penumpang dapat menemukan kereta tujuan Nambo dan Kereta Tanah Abang Ekspres koridor Bogor-Tanah Abang yang parkir di stasiun. Nah, berikut ini kabarpenumpang akan berikan fakta-fakrta menarik Stasiun Manggarai yang semakin megah:

• Memiliki Peron Berusia Lebih dari 100 Tahun
Stasiun Manggarai memiliki sejarah yang membanggakan Wilayah Manggarai di Batavia (Jakarta) memiliki sejarah panjang sejak abad ke-17, awalnya sebagai tempat tinggal dan pasar budak asal Manggarai, Flores. Pada tahun 1913, Staatsspoorwegen mengambil alih dan melakukan penataan ulang, meresmikan Stasiun Manggarai pada 1 Mei 1918. Dibangun oleh arsitek Belanda, Ir. J. Van Gendt, stasiun ini memiliki nilai historis tinggi sebagai titik awal pemindahan ibukota sementara pada 1946.
Dibangun Tahun 1897, Jalur Kereta Lori Pertama di Indonesia Hubungkan Manggarai-Pulomas
• Terdapat Jalur Aktif Terbanyak Menyaingi Stasiun Jakarta
Memiliki 12 jalur kereta api yang seluruhnya digunakan lalu lintas kereta api. Banyaknya kereta api yang melintas, mulai dari Commuter Jabodetabek hingga KAJJ membuat stasiun ini dijuluki jantungnya stasiun Jabodetabek. Belum lagi ditambahnya jalur khusus KAJJ yang nantinya bakal jadi pemberhentian terakhir pengganti Stasiun Gambir. Dari informasi berbagai sumber bahwa Stasiun Manggarai bakal memiliki total lebih dari 15 jalur KA yang tersedia
• Menjadi Saksi Bisu Sejarah NKRI
Stasiun Manggarai menjadi saksi bisu beberapa peristiwa penting bagi NKRI. Adapun diantaranya menjadi stasiun keberangkatan pemindahan ibukota sementara dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946. Kemudian menjadi persiapan rahasia Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Selain itu, Jenderal Soedirman sempat singgah di Stasiun Manggarai sebagai utusan untuk menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta pada 1 November 1946.
• Stasiun Termegah dan Paling Sibuk
Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia, yang setiap harinya melayani pemberhentian KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota, Tanah Abang, Bogor, dan Bekasi dengan jadwal dan penumpang yang sangat padat. Dengan makin padatnya penumpang saat ini, Stasiun Manggarai harus dibuat semegah mungkin guna mengurangi kepadatan penumpang yang menumpuk di stasiun. Namun begitu, meski sudah paling termegah, stasiun ini tetap selalu ramai di jam-jam sibuk. Tak heran jika ada sedikit keterlambatan KRL Commuter Line, imbasnya penumpang berada di titik antrian untuk menunggu KRL di peron.
• Adanya Bengkel Paling Besar dan Luas
Staisun Manggarai pun memiliki sebuah bengkel yang dinamakan Balai Yasa Manggarai. Bangunan ini berada di sebelah selatan stasiun dan cukup terlihat jika berada di peron atas. Balai Yasa Manggarai adalah salah satu dari beberapa balai yasa milik KAI.
Tempat ini telah menjadi bengkel khusus yang bertanggung jawab atas perawatan kereta api eksekutif, bisnis, ekonomi, pembangkit, dan berbagai jenis kereta lainnya yang memerlukan pemeliharaan akhir, semi perawatan akhir, serta perbaikan akhir lengkap. Luas Balai Yasa Manggarai mencapai 23 hektare dan didukung oleh 319 pekerja. Balai ini dilengkapi berbagai fasilitas modern, seperti mesin bubut roda, overhead crane, bengkel perbaikan, serta panel surya (PLTS).
Manggarai, dari Tempat Budak Hingga Menjadi Stasiun Terbesar di Jakarta