Saturday, October 26, 2024
HomeBandaraKata Siapa Terbang di Atas Samudera Tidak Aman? Ini Faktanya!

Kata Siapa Terbang di Atas Samudera Tidak Aman? Ini Faktanya!

Penerbangan jarak jauh di atas lautan terkadang membuat kita gusar. Hamparan pemandangan laut biru tak berujung kerap kali menimbulkan pertanyaan, “Bagaimana jika pesawat berada dalam kondisi darurat dan mesti sesegera mungkin pelakukan pendaratan?”

Baca Juga: 4 Inovasi yang Singkirkan Ketakutan Anda Saat Mengudara

Penerbangan seperti ke Eropa, Asia, dan beberapa wilayah lainnya biasanya akan membawa para penumpang melintasi samudera untuk jangka waktu yang cukup lama. Bagi penumpang yang memiliki phobia tertentu, maka skenario ini merupakan mimpi buruk bagi mereka.

Tidak sedikit dari kita yang mengasosiasikan penerbangan di atas tanah dengan berkendara menggunakan mobil. Namun patut diketahui bahwa pesawat komersial sangat berbeda dengan mobil yang selama ini kita kendarai. Tidak seperti mobil yang akan menempuh perjalanan panjang, semua pesawat yang beroperasi pada penerbangan trans-samudera dilengkapi dengan beberapa backup untuk setiap sistem pesawat yang penting.

Selain itu, sebagaimana yang dihimpun KabarPenumpang.com dari laman scaredflightless.com, dari sisi pilot pun memiliki banyak prosedur yang harus dipenuhi terkait kelaikan pesawat untuk mengudara. Dapat dibayangkan jika mobil Anda memiliki backup yang sama seperti pesawat, mungkin mobil tersebut akan memiliki dua mesin, tiga tangki bahan bakar, delapan pasang ban, tiga radio, empat ponsel, dan dua GPS. Dengan kelengkapan cadangan seperti itu, mustahil mobil tidak aman untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Tapi semua itu kembali kepada pengemudi yang menjalankan masing-masing moda.

Baca Juga: Masker Oksigen, “Penyambung Nyawa” Saat Kabin Kehilangan Tekanan

Terlepas dari semua backup tersebut, pihak maskapai diwajibkan tunduk terhadap peraturan serta standar keselamatan yang sangat ketat, termasuk persyaratan legal untuk membawa bahan bakar ekstra dalam jumlah yang banyak. Ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai skenario darurat yang mungkin saja terjadi. Sebelum mengudara, pesawat juga perlu melewati serangkaian pemeriksaan, baik di sistem primer maupun sekunder. Pilot berhak untuk menolak mengudara jika pemeriksaan ini belum dilakukan, dengan alasan keselamatan penerbangan.

Setiap pesawat terbang yang bersertifikat mengudara di atas samudera dapat dengan mudah melakukan seluruh perjalanan hanya dengan satu mesin. Perlu ditekankan bahwa perusahaan penerbangan tidak akan pernah mengoperasikan penerbangan dengan satu mesin dengan sengaja, dan prosedur tersebut hanya berlaku bagi pesawat yang mengalami kegagalan mesin ketika tengah mengudara dan harus sesegera mungkin melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat.

Lalu pertanyaan lain muncul ketika kondisi darurat bukan berasal dari sistem pengoperasian pesawat, melainkan dari penumpang atau kru pesawat. Ambil contoh, seorang penumpang terkena serangan jantung ketika pesawat tengah mengudara di atas Samudera Atlantik, kemana ia harus dilarikan? Dalam kasus seperti ini, pilot akan menghubungi pihak Air Traffic Controllers (ATC) dan meminta kru darat menghubungi dokter yang ahli untuk mengarahkan langkah apa yang selanjutnya harus ditempuh.

Baca Juga: Anda Takut Naik Pesawat Terbang? Mungkin Aerophobia Penyebabnya!

Sebagai tindakan preventif, pilot harus tetap memantau penerbangan dan memiliki sejumlah opsi bandara terdekat dari lokasi mereka, alih-alih pesawat mesti melakukan pendaratan darurat. Namun, pilot tidak serta merta melakukan pendaratan darurat, beberapa faktor juga mesti dipertimbangkan, seperti cuaca, kondisi landas pacu, serta fasilitas medis yang memadai.

Diketahui, setiap pilot dan pihak maskapai penerbangan selalu memiliki serangkaian rencana kontijensi yang komprehensif yang akan memberikan sejumlah alternatif serta solusi yang aman untuk situasi potensial yang mungkin saja terjadi selama pesawat mengudara di atas samudera. Prosedur ini dibuat berdasarkan pengalaman mengudara di atas samudera selama kurang lebih 100 tahun. Jadi, pihak maskapai selalu memastikan kepada para penumpangnya bahwa terbang menggunakan pesawat selalu aman.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru