Dalam menghadapi lonjakan kebutuhan operasional selama masa Angkutan Lebaran 2025, tim logistik KAI Services melakukan berbagai kesiapan dalam mendukung kelancaran layanan perusahaan. Sebagai unit yang bekerja dibalik layar, tim logistic KAI Services berperan penting dalam pengadaan barang, penyimpanan di gudang, distribusi, serta pengelolaan fasilitas yang digunakan dalam operasional KAI Services.
Saat ini, tim logistik KAI Services memiliki 560 personel yang tersebar di berbagai wilayah kerja. Selain itu, KAI Services juga mengoperasikan 54 gudang operasional, termasuk 16 di antaranya adalah cold storage yang difungsikan untuk menyimpan bahan makanan beku.
Menyambut Angkutan Lebaran 2025, KAI Services menambah empat gudang tambahan untuk wilayah Semarang, Purwokerto, Surabaya, termasuk satu cold storage untuk wilayah Yogyakarta. Sebelumnya KAI Services telah merekrut 81 personel baru untuk memperkuat tim logistik. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memastikan ketersediaan dan distribusi barang tetap optimal selama masa puncak angkutan lebaran.
Menurut Vice President Corporate Secretary KAI Services. Rachman Firhan, menjelang masa Angkutan Lebaran 2025, aktivitas pengelolaan barang diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan. Jika pada hari biasa rata-rata aktivitas keluar masuk barang mencapai 168.107 pcs, maka menjelang Angkutan Lebaran jumlahnya meningkat menjadi 271.174 pcs per hari. Jumlah barang yang tersimpan di gudang juga mengalami kenaikan, dari sebelumnya 8 juta pcs menjadi 13 juta pcs, meningkat lebih dari 60%.
“Tim logistik kami bertanggung jawab penuh dalam memastikan pengadaan, penyimpanan, keamanan, serta pendistribusian barang dapat berjalan dengan baik. Lonjakan permintaan selama Angkutan Lebaran menuntut kami untuk bekerja lebih cepat dan efisien guna memastikan kelancaran operasional KAI Services,” ujar Firhan.
Barang yang dikelola oleh tim logistik KAI Services mencakup bahan baku makanan dalam berbagai bentuk, baik mentah, setengah jadi, maupun barang jadi. Selain itu, tim juga bertanggung jawab atas kebersihan pengelolaan bahan baku serta berbagai peralatan pendukung lainnya yang diperlukan dalam operasional perusahaan.
Selama periode Angkutan Lebaran 2025, tantangan utama yang dihadapi tim logistik adalah memastikan distribusi barang tepat waktu di tengah peningkatan volume permintaan. Koordinasi yang ketat antara gudang, armada distribusi, dan tim operasional di lapangan menjadi kunci agar barang tiba sesuai kebutuhan tanpa hambatan.
Menurut salah satu petugas logistik KAI Services, Nanang Hermanto, Tim logistik KAI Services bekerja dengan ritme yang lebih cepat selama Angkutan Lebaran. Setiap hari tim logistik harus memastikan semua barang siap dikirim ke berbagai lokasi tanpa keterlambatan. “Ini menjadi tantangan, tetapi juga kebanggaan bagi kami bisa berkontribusi dalam kelancaran pelayanan KAI Services.” ujar Nanang.
Untuk memastikan pengelolaan logistik berjalan dengan efektif, KAI Services mengandalkan sistem aplikasi berbasis teknologi informasi yang terhubung langsung dengan Command Center. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memantau pergerakan barang secara real-time serta mengoptimalkan proses distribusi guna memenuhi kebutuhan operasional selama periode Angkutan Lebaran 2025.
Dengan peningkatan kapasitas gudang dan jumlah personel, serta dukungan teknologi yang mumpuni, KAI Services berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung kelancaran operasional selama masa Angkutan Lebaran 2025. Kedepannya, KAI Services juga akan terus mengembangkan digitalisasi dalam sistem logistiknya agar lebih efisien dan responsif dalam menghadapi tantangan operasional yang semakin kompleks.