Thursday, March 13, 2025
HomeAnalisa AngkutanIni Jarak yang Dibutuhkan Kereta Api Saat Berhenti

Ini Jarak yang Dibutuhkan Kereta Api Saat Berhenti

Seperti diketahui bahwa kecepatan kereta api kali ini menyentuh angka maksimal 120 km/jam. Angka tersebut merupakan rata-rata yang dimunculkan pada Gapeka 2025. Terdapat daerah tertentu yang bisa mempercepat laju pada kecepatan tersebut terutama dijalur yang mendatar.

Tapi kereta api pun membutuhkan jarak saat mengerem jika ingin memasuki stasiun perhentian atau bahkan melihat semboyan/sinyal yang memungkinkan kereta api harus berhenti. Kira-kira berapa, ya kereta api memerlukan jarak saat ingin berhenti? Nah, ternyata Kereta api memerlukan jarak tertentu untuk berhenti setelah mengerem dari kecepatan normalnya. Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI), Sandry Pasambuna mengatakan, kereta api yang tengah melaju pada jalurnya membutuhkan jarak 500 meter untuk benar-benar bisa berhenti.

Biasanya karena bobot kereta yang dapat mencapai ribuan ton memerlukan energi yang besar agar dapat menghentikan lajunya. Makin panjang dan berat rangkaiannya, jarak yang dibutuhkan kereta api untuk dapat benar-benar berhenti akan semakin panjang. Di Indonesia, rata-rata satu rangkaian KA penumpang terdiri dari delapan sampai 12 kereta (gerbong) dengan bobot mencapai 600 ton. Bobot tersebut belum termasuk penumpang dan barang bawaannya. Dengan kondisi tersebut, maka akan dibutuhkan energi yang besar untuk membuat rangkaian KA berhenti.

Kemudian pada sistem pengereman. Pengereman yang dipakai pada KA saat ini menggunakan jenis rem udara. Cara kerjanya adalah dengan mengompresi udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi. Saat masinis mengaktifkan sistem pengereman, udara tadi akan didistribusikan melalui pipa kecil di sepanjang roda dan membuat friksi pada roda. Friksi ini yang akan membuat kereta berhenti. Walaupun kereta telah dilengkapi rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak. Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar, untuk menghentikan kereta lebih cepat.

Dikutip dari akun Instagram resmi KAI, simulasi jarak yang dibutuhkan KA untuk berhenti, sebagai berikut:
1. 45 km/jam membutuhkan jarak 132 meter untuk berhenti
2. 50 km/jam membutuhkan jarak 157 meter untuk berhenti
3. 60 km/jam membutuhkan jarak 221 meter untuk berhenti
4. 70 km/jam membutuhkan jarak 336 meter untuk berhenti
5. 80 km/jam membutuhkan jarak 379 meter untuk berhenti
6. 90 km/jam membutuhkan jarak 480 meter untuk berhenti
7. 100 km/jam membutuhkan jarak 505 meter untuk berhenti
8. 110 km/jam membutuhkan jarak 750 meter untuk berhenti
9. 120 km/jam membutuhkan jarak 860 meter untuk berhenti

Adapun mekanisme yang mengurangi tekanan udara di kereta api, akan memaksa rem mengunci dengan roda. Jika tekanan dilepaskan secara tiba-tiba akan menyebabkan pengereman yang tidak seragam, sehingga rem bekerja lebih dulu dari titik keluarnya udara. Akibatnya, pengereman yang tidak seragam bisa menyebabkan kereta dan gerbong tergelincir, terseret, atau terguling.

Ada Bau Tak Sedap di Kereta Api Saat Pengereman? Ini Penjelasannya

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru