Ada banyak cara yang dapat dilakukan terhadap kapal laut yang sudah tidak beroperasi lagi, sebut saja mengambil beberapa komponen yang masih layak digunakan untuk didaur ulang atau dijadikan artificial reef atau terumbu karang buatan. Ya, praktik penenggelaman kapal laut untuk dijadikan terumbu karang sudah lazim digunakan sejak beberapa dekade ke belakang, dan praktik semacam ini bisa dibilang ampuh untuk membantu melestarikan biota laut.
Baca Juga: Pelabuhan Sunda Kelapa, Dari Pusat Perdagangan Hingga Ancaman Banjir Rob
Di Indonesia sendiri, ada 1 spot terumbu karang buatan yang sudah cukup terkenal dan masih ramai dikunjungi hingga saat ini. Dilansir dari berbagai sumber, adalah kapal Papatheo, sebuah kapal kargo yang tenggelam pada tahun 1981. Kendati semasa beroperasi kapal Papatheo tidak memiliki nilai sejarah yang berarti, namun nama Papatheo justru mulai harum sejak kapal tersebut tenggelam.
Kapal Papatheo dapat Anda temukan di perairan Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Dikutip KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, kapal ini berada di kedalaman 14 hingga 30 meter. Jika kondisi cuaca dan perairan sedang bagus, maka jarak pandang di sekitar kapal ini berada di angka 10 meter. Di sepanjang dinding dan dasar kapal, Anda dapat menjumpai tanaman-tanaman seperti akar bahar atau cemara laut, gorgonian, hingga karang Ellisella dan aneka karang keras serta lunak.

Ikan-ikan yang hidup di sekitar karang seperti ikan kepe-kepe, kerapu, kakap, ikan ekor kuning hingga ikan wrasse juga dapat Anda temui di sekitar Kapal Papatheo. Bangkai kapal yang notabene terbuat dari besi sudah hampir sempurna diselimuti oleh karang dan biota-biota laut yang cantik.
Namun, ada sedikit perbedaan perbedaan antara kapal Papatheo dengan SS United States pada pemberitaan sebelumnya. Jika SS United States sengaja ditenggelamkan untuk dijadikan terumbu karang buatan, lain cerita dengan kapal Papatheo yang kemungkinan besar tenggelam akibat adanya kecelakaan.

Terlepas dari latar belakang bagaimana Kapal Papatheo bisa tenggelam dan akhirnya menjadi terumbu karang buatan, namun Kapal Papatheo telah menjadi bagian dari pelestarian biota laut Indonesia dan menjadi daya tarik bagi para penyelam yang ingin menikmati keanekaragaman hayati di sekitar lokasi.
Kapal Papatheo sendiri memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi ekowisata bahari, khususnya wisata menyelam dan taman arkeologi bawa air.
Bagi Anda yang tertarik untuk menikmati keindahan Kapal Papatheo di bawah air, Anda bisa berlayar dari Muara Angke menuju Pulau Harapan, yang kemudian dilanjutkan menuju lokasi Kapal Papatheo.
Kenapa Jarak Putar Kemudi Kapal Bisa Besar? Ini Dia Penjelasannya!