Tentunya masih ingat dengan kejadian banjir yang mengakibatkan jalur kereta api di Grobogan lumpuh dan tak bisa dilewati sama sekali oleh kereta api. Akhirnya semua kereta api lintas utara dialihkan menuju selatan melewati jalur alternatif via Brumbung-Solo.
Bahkan saking terganggunya perjalanan, beberapa kereta api pun terpaksa dibatalkan. Saat masa Pemerintah Kolonial Belanda pembangunan jalur kereta api menjadi hal utama kemudahan dalan transportasi.
Jalur Brumbung-Solo ini merupakan jalur alternatif yang sering dilewati kereta api jika terjadi gangguan diperjalanan selain jalur Prupuk-Tegal. Selain jalur percabangan dan alternatif, jalur Brumbung-Solo lebih dominan mengarah ke jalur bersejarah. Karena beberapa stasiun yang dilewati merupakan bangunan bersejarah dan klasik, seperti Stasiun Tanggung, Gundih, dan Kedungjati.
Beberapa kereta api yang melintas di jalur ini pun cukup banyak, yaitu KA Brawijaya, KA Brantas, KA Joglosemarkerto, KA Banyubiru Ekspres, KA Banyubiru, KA Sancaka Utara, KA Majapahit, KA Matarmaja, dan beberapa KA angkutan semen.
![](https://www.kabarpenumpang.com/wp-content/uploads/2025/02/images-34-1-300x200.jpg)
Kecepatan pada jalur ini pun sudah bisa mencapai maksimal 100 km/jam, namun ada pula yang masih dibawah itu tergantung pada kondisi di lokasi. Stasiun yang melewati jalur Brumbung-Solo meliputi: Tanggung, Kedungjati, Padas, Telawa, Karangsono, Gundih, Goprak, Sumberlawang, Salem, Kalioso, dan Kadipiro.
Beberapa stasiun dijalur ini sebagian besar menggunakan persinyalan mekanik. Dan di jalur ini berada di 2 wilayah sekaligus, yaitu wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta dan Daop 4 Semarang yang dibatasi oleh Stasiun Gundih.
Jalurnya yang dominan dengan pemandangan perbukitan dan ladang ini memiliki suasana yang asri dan menyejukkan mata. Apalagi melihat pedesaan dengan rumah khas Jawa Tengah menambah panorama yang menawan.
Jalur kereta api yang melewati rute ini masih menggunakan 1 jalur (single track), tak heran beberapa kereta api yang lewat harus bergantian jika bertemu di salah satu stasiun.
“Tanggung,” Stasiun Kedua Tertua di Indonesia, Masih Beroperasi dan Jadi Cagar Budaya