Berada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Stasiun Tagogapu merupakan stasiun kelas III/kecil di Kabupaten Bandung Barat. Stasiun yang berada dijalur pertama yang menghubungkan Cianjur-Padalarang itu sudah lama sekali tidak beroperasi. Bahkan hampir terlihat mangkrak karena tak ada aktifitas sama sekali.
Stasiun Tagogapu sebenarnya bisa diakses menggunakan kendaraan bermotor karena letaknya berada dipinggir Jalan Raya Purwakarta-Bandung. Bangunan yang masih terlihat kokoh merupakan cagar budaya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bamdung Barat karena dibangun pada masa peninggalan Staatsspoorwegen.
![](https://www.kabarpenumpang.com/wp-content/uploads/2025/02/DSC_0034-300x200.jpg)
Stasiun yang berada pada ketinggian 595 meter ini sudah tidak melayani angkutan kereta lokal sejak tahun 2013 silam. Wajar karena jalur ini memiliki tanjakan dam turunan terjal dari Stasiun Cipatat hingga Padalarang. Sehingga jalur ini digadang-gadang merupakan ‘jalur roller coaster’. Tidak beroperasinya kereta api pun dikarenakan lokomotif penarik yang masih menggunakan seri BB dengan tenaga Diesel Hidrolik sudah susah untuk diperbaiki dan usianya yang tidak muda lagi akhirnya pensiun dalam menjalani tugasnya.
Wacana demi wacana yang beredar kabar dari berbagai sumber, Stasiun Tagogapu sempat akan direaktivasi kembali. Alih-alih memiliki jalur ‘roller coaster’, PT KAI dan Kementerian Perhubungan RI meninjau lokasi tersebut dan berencana akan mereaktivasi kembali.
Namun, di tengah-tengah badai ketidakpastian reaktivasi di segmen Cipatat–Padalarang, Stasiun Tagogapu hanya menjalani renovasi bagian tertentu, antara lain pengecatan garis batas aman peron serta pembangunan musala dan toilet baru. Hingga saat ini Stasiun Tagogapu terus dirawat untuk menjaga keaslian dan kekokohan bangunan aset PT KAI yang harus dilestarikan.
Menikmati Perjalanan Kereta Api Tertua di Jawa Barat, Cuma Goceng