Tuesday, February 11, 2025
HomeDestinasiBukan Wahana Permainan, Ini Dia Sejarah Kora-Kora

Bukan Wahana Permainan, Ini Dia Sejarah Kora-Kora

Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Dunia Fantasi, Ancol, mungkin Anda tidak lagi asing dengan nama Kora-Kora. Ya, wahana permainan berbentuk kapal yang berayun hingga ketinggian tertentu ini sangatlah memacu adrenalin. Tapi tahukah Anda bahwa sejarah mencatatkan memang ada kapal yang bernama Kora-Kora?

Baca Juga: Kapal Pinisi, Kapal Warisan Leluhur Asli Indonesia yang Diakui UNESCO

Seperti yang dirangkum KabarPenumpang.com dari berbagai sumber, Kora-Kora merupakan sebuah kapal tradisional dari kepulauan Maluku. Pada umumnya, Kora-Kora merupakan perahu angkatan laut untuk membawa orang-orang dalam perompakan untuk dijarah atau untuk budak. Di jaman dahulu, mengambil budak adalah cara terhormat untuk mencari nafkah, dan kora kora dibutuhkan untuk pertahanan dari serangan serta untuk perampokan.

Diketahui bahwa Kora-Kora sudah mulai dipergunakan sejak jaman penjajahan Portugis di Maluku, atau di sekitar tahun 1200-an. Lambat laun, kapal Kora-Kora juga turut dipergunakan untuk memerangi penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda. Sejarah juga mencatat, Kora-Kora sempat ‘diberdayakan’ sebagai kapal komoditi untuk mengangkut barang dagangan antar pulau.

Kapal Kora-Kora. Sumber: istimewa

Secara etimologi, tidak diketahui pasti asal nama Kora-Kora ini, namun sebagian beranggapan bahwa Kora-Kora berasal daei kata dalam Bahasa Arab “Qorqora” atau yang berarti kapal dagang besar.

Di sejarah Nusantara, Kora-Kora memegang peranan penting dalam upayanya untuk mengusir penjajah. Terlebih di Maluku, Kora-Kora tidak hanya berperan sebagai moda transportasi dan sarana perdagangan, melainkan juga sebagai simbol keberanian dan kekuatan masyarakat Maluku.

Dikabarkan, Kora-Kora terbuat dari kayu jenis Gufasa atau Marfala yang terkenal kuat dan tahan lama. Ada juga sumber yang menyebutkan bahwa pembuatan kapal Kora-Kora tidak menggunakan paku.

Kapal Kora-Kora. Sumber: istimewa

Dari segi desain, Kora-Kora memiliki bentuk yang ramping dan panjang. Dilengkapi dua cadik di sisi kanan dan kirinya untuk menjaga keseimbangan saat berlayar. Untuk soal muatan, Kora-Kora mampu mengangkut puluhan hingga ratusan penumpang dalam sekali pelayaran.

Di era modern seperti sekarang, kapal Kora-Kora masih menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Maluku, tidak jarang juga dilibatkan dalam berbagai upacara adat dan festival. Tidak bisa dipungkiri, Kora-Kora masih menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Maluku.

Bagi Anda yang hendak berkunjung ke Maluku, sempatkan diri untuk melihat bentuk fisik dan mempelajari sejarah Kora-Kora lebih lanjut, ya!

SS Ourang Medan, Legenda ‘Kapal Hantu’ yang Menghiasi Perairan Selat Malaka

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru