Philippine Airlines (PAL) dan anak perusahaannya, PAL Express, telah memilih rangkaian S. Fleet Performance + (S.FP+) dari Airbus untuk mendukung pemeliharaan prediktif dan pemantauan kesehatan armada Airbus mereka. Keputusan ini menandai kemajuan yang signifikan bagi kemampuan operasional PAL dan memperkuat kemitraan jangka panjang antara PAL dan Airbus.
Baca juga: Philippine Airlines – Maskapai Tertua di Asia dan Pertama yang Lintasi Samudera Pasifik
Pengumuman ini disampaikan pada acara Predictive Aircraft Maintenance Conference pada 13 November di Dublin, Irlandia. Berdasarkan perjanjian ini, armada PAL – yang mencakup keluarga A320 (A321ceo dan A321neo), A330ceo, dan A350 – akan dilengkapi dengan solusi S.FP+.
Dirancang untuk mengurangi jumlah kejadian perawatan tak terduga dan biaya terkait, S.FP+ memungkinkan PAL untuk meningkatkan keandalan armada dan efisiensi operasional. Sistem ini membantu PAL dalam mengurangi potensi gangguan operasional dan menjaga standar kinerja armada yang tinggi.
Sebagai maskapai penerbangan pertama di kawasan Asia Pasifik yang mengadopsi “peningkatan” dari S.FP+, PAL mendapatkan akses ke kemampuan tingkat lanjut. Paket ini memanfaatkan analisis prediktif untuk mengantisipasi kerusakan atau kegagalan komponen pesawat dan memberikan informasi yang komprehensif tentang kondisi seluruh armada. Terintegrasi dengan teknologi terbaru dari Airbus Skywise Core Platform, S.FP+ merupakan solusi berbasis data untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah teknis berdasarkan dampak operasional dan ekonomi.
Capt. Roland Narciso, PAL OIC Senior Vice President – Operations Group mengatakan: “Kemitraan kami dengan Airbus untuk mengimplementasikan S.FP+ akan membantu PAL dalam meningkatkan efisiensi operasional. Memanfaatkan solusi perawatan prediktif dari Airbus akan meningkatkan keandalan dan standar kinerja tinggi armada kami.”
Balinda Zhang, Airbus Head of Commercial Services APAC menambahkan: “Kolaborasi dengan PAL ini menunjukkan potensi dari upaya efisiensi berbasis data dalam manajemen armada di Asia Tenggara. Pencapaian ini juga memperkuat peran Airbus dalam penyediaan solusi berbasis data, dan membuka jalan untuk adopsi lebih banyak teknologi pemeliharaan tingkat lanjut di seluruh wilayah Asia-Pasifik.”