Melanjutkan artikel sebelum ini, meski CN-235 sukses di pasar militer, pesawat angkut sedang rancangan Spanyol dan Indonesia ini tidak berhasil mencapai tingkat keberhasilan yang sama di pasar sipil, terutama untuk pengangkutan penumpang. Di Indonesia, maskapai plat merah, Merpati Nusantara Airlines (MNA) pernah mengoperasikan pesawat ini dalam waktu yang tidak lama.
Selain kapasitas penumpangnya yang terbatas, yaitu 30 hingga 40 penumpang, ada hal lain yang menyebabkan CN-235 lesu di pasar penerbangan sipil. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini adalah:
1. Persaingan dengan Pesawat Sipil yang Lebih Efisien
Pesawat sipil yang lebih baru, seperti ATR 72, Dash 8, dan Embraer E-Jet, menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dalam hal biaya operasional dan kapasitas penumpang. Pesawat-pesawat ini dapat mengangkut lebih banyak penumpang, memiliki biaya bahan bakar yang lebih rendah, dan jangkauan yang lebih jauh dibandingkan dengan CN-235. Sehingga, banyak maskapai lebih memilih pesawat turboprop dengan kapasitas lebih besar dan lebih efisien untuk penerbangan komersial.
2. Kapasitas Penumpang yang Terbatas
CN-235 memiliki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan pesawat sipil lainnya yang populer. Kapasitas penumpang CN-235 berkisar antara 30 hingga 40 penumpang tergantung pada konfigurasinya.
Meskipun ini cukup untuk rute-rute pendek dan daerah terpencil, pesawat dengan kapasitas lebih besar, seperti ATR 72 (dengan kapasitas 70-78 penumpang) atau Dash 8 (dengan kapasitas 37-50 penumpang), lebih menguntungkan dalam hal ekonomi operasional.
3. Fokus pada Kargo dan Keperluan Militer
CN-235 dirancang dengan fokus pada kemampuannya sebagai pesawat angkut militer dan kargo, serta kemampuannya untuk beroperasi di landasan pacu pendek.
Pesawat ini lebih cocok untuk tugas-tugas militer, patroli maritim, dan pengangkutan barang ke lokasi-lokasi terpencil. Fungsi utama pesawat ini adalah mengangkut kargo atau pasukan, bukan penumpang sipil, yang membuatnya kurang ideal untuk pasar komersial.
4. Infrastruktur dan Permintaan Terbatas untuk Pesawat Kecil
Meski CN-235 dapat mengoperasikan rute ke daerah-daerah terpencil, pasar untuk pesawat dengan kapasitas sekitar 30-40 penumpang terbatas. Banyak maskapai memilih pesawat dengan kapasitas lebih besar untuk penerbangan regional agar lebih menguntungkan, mengingat biaya operasional yang lebih rendah per penumpang pada pesawat yang lebih besar.
5. Keunggulan Pesawat yang Lebih Baru
Pesawat seperti ATR 42 atau Embraer E170 menawarkan biaya operasional yang lebih rendah dan kenyamanan lebih baik bagi penumpang, menjadikannya pilihan lebih menarik untuk maskapai regional.
Sejarah ATR, Produsen Pesawat Regional Terbesar Dunia Besutan Perancis-Italia