Tuesday, November 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanProfil Bandara Internasional Rafic Hariri - Gerbang Utama Keluar-Masuk Beirut (Lebanon)

Profil Bandara Internasional Rafic Hariri – Gerbang Utama Keluar-Masuk Beirut (Lebanon)

Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut kini menjadi tumpuan ribuah pelancong yang ingin keluar segera dari Lebanon. Buntut tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli 2024, telah membawa implikasi luas, termasuk pada potensi perang terbuka antara milisi pro Iran Hizbullah di Lebanon selatan dengan Israel.

Baca juga: Bandara Internasional Damaskus – Dibombardir Israel, Inilah ‘Gerbang Utama’ ke Suriah

Lantaran baku tembak terus terjadi dan cenderung memburuk, hampir sebagian besar negara asing (termasuk Indonesia) telah meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon, bahkan Amerika Serikat telah meminta warganya segera pergi dari Lebanon dengan tiket apa pun yang tersedia. Buntut dari kepanikan pelancong yang harus meninggalkan Lebanon, diperparah dengan keputusan penundaan terbang dari maskapai-maskapai asing seperti Lufthansa dan Air France, lantaran risiko pada masalah keamanan.

Karena menjadi gerbang utama untuk masuk dan keluar Lebanon, maka tentu menarik untuk mengintip profil dari bandara internasional dengan kode Kode IATA – BEY dan kode ICAO – OLBA.

Dari sejarahnya, Bandara Hariri yang berlokasi 9 kilometer dari kota Beirut dibuka dengan nama Bandara Internasional Beirut pada tahun 1954. Pada awalnya, bandara ini dibangun untuk menggantikan bandara lama yang tidak lagi memenuhi kebutuhan transportasi udara modern. Pada dekade 60 dan 70-an, bandara ini mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya jumlah penerbangan dan penumpang. Beirut menjadi hub utama bagi penerbangan di kawasan Timur Tengah.

Namun, bandara ini mengalami kerusakan akibat invasi Israel selama Perang Lebanon 1982. Infrastruktur bandara, termasuk landasan pacu dan terminal, mengalami kerusakan signifikan. Setelah berakhirnya Perang Saudara Lebanon, upaya rekonstruksi dimulai. Bandara ini kembali dibuka pada tahun 1990 dan mengalami beberapa tahap renovasi dan perluasan untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas. Dilanjutkan pada tahun 2000, Pemerintah Lebanon meresmikan terminal baru yang lebih modern untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas penumpang dan kargo.

Setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafic Hariri pada bulan Februari 2005, bandara ini diubah namanya menjadi Bandara Internasional Rafic Hariri sebagai bentuk penghormatan. Hariri dikenal karena perannya dalam membangun kembali Lebanon setelah perang saudara dan upaya-upayanya untuk memodernisasi infrastruktur negara, termasuk bandara.

Apesnya, bandara ini kembali mengalami kerusakan selama Perang Lebanon pada tahun 2006. Pembangunan dan perbaikan segera dilakukan setelah berakhirnya konflik untuk memastikan bandara tetap operasional.

Dari spesifikasi, Bandara Hariri punya dua landas pacu, yakni landasan pacu 03/21 memiliki panjang sekitar 3,800 meter dan lebar 45 meter, serta landasan pacu 16/34 memiliki panjang sekitar 3,395 meter dan lebar 45 meter.

Bandara ini punya satu terminal yang melayani penerbangan internasional dan domestik.Terminal ini dirancang untuk menangani hingga 6 juta penumpang per tahun, meskipun sering kali menangani jumlah yang lebih tinggi karena meningkatnya lalu lintas udara.

Jadi Simbol Konflik Israel-Palestina, Inilah Sejarah Panjang Bandara Ben Gurion di Tel Aviv

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru