Meski industri penerbangan komersial Iran relatif mampu bertahan terhadap sanksi yang dikenakan oleh Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun, tetap saja pasokan pesawat dari luar negeri terutama dari Airbus dan Boeing masih sangat dibutuhkan, dan untuk itu Iran kerap menjalankam operasi intelijen untuk mendapatkan pesawat yang diinginkan. Seperti belum lama ini, pihak tidak dikenal berhasil membawa kabur dua pesawat komersial Airbus A340 milik perusahaan leasing Macka Invest yang berbasis di Gambia.
Airbus A340 adalah pesawat widebody bermesin empat untuk melayani penerbangan jarak jauh. Laporan media Lithuania menuyebutkan kedua pesawat diterbangkan dari Lithuania ke Iran. Masih dari sumber yang sama, menunjukkan bahwa salah satu pesawat Airbus A340 mendarat di Bandara Mehrabad sementara yang lainnya mendarat di Bandara Konarak, Charbahar di Iran selatan.
“Dengan ini, maskapai penerbangan Iran, Mahan Air, telah berhasil mengakuisisi dua pesawat komersial, menghindari sanksi ekonomi yang dikenakan pada negara tersebut karena program nuklirnya,” kata laporan itu.
Kedua pesawat dilaporkan mematikan transpondernya segera setelah memasuki wilayah udara Iran untuk mencegah pelacakan posisi akhir mereka. Airbus A340 lainnya, juga milik Macka Invest dan awalnya ditujukan ke Filipina, tetap berada di Lithuania.
Pesawat tersebut dilarang terbang ke tujuan yang dimaksudkan karena membawa berbagai suku cadang pesawat, menurut Aurelija Kuezada, direktur Bandara Siauliai di Lithuania, berbicara kepada media lokal.
“Pesawat itu seharusnya terbang ke Filipina, tapi kami mengantisipasi pesawat itu juga bisa mendarat di Iran, dan kami tidak berdaya untuk mencegahnya. Itu sebabnya kami tidak mengizinkannya berangkat ketika kami mengetahui pesawat komersial pertama telah mendarat di Iran,” katanya.
Pihak berwenang Lithiania telah menyatakan bahwa penerbangan kedua Airbus A340 di luar wilayah udara Lithuania tidak menimbulkan kekhawatiran apa pun dan dianggap sebagai tanggung jawab otoritas nasional lainnya.
Insiden ini mengulangi kejadian serupa pada tahun 2022 ketika empat pesawat komersial Airbus A340 lepas landas dari Johannesburg menuju Uzbekistan tetapi, mendekati wilayah udara Iran, mematikan transpondernya dan dilaporkan mendarat di Iran.
Karena sanksi ekonomi yang berasal dari pengembangan nuklirnya, maskapai penerbangan komersial Iran dilarang membeli pesawat komersial baru dan suku cadangnya. Sanksi ini telah menyebabkan krisis dalam industri penerbangan komersial, dengan lebih dari 500 pesawat dilarang terbang dan tidak dapat terbang karena kurangnya suku cadang.
Pakar industri telah mengindikasikan bahwa Iran membutuhkan 400 pesawat komersial baru, namun sanksi ekonomi menghalangi pembelian pesawat baru dan juga menghalangi pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan pada pesawat yang sudah ada.
Di Tengah Sanksi Barat, Iran Akuisisi Empat Unit Airbus A340 dengan Cara yang Aneh