Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanBandara Charles de Gaulle Paris Kekurangan Garbarata Jelang Olimpiade Musim Panas 2024

Bandara Charles de Gaulle Paris Kekurangan Garbarata Jelang Olimpiade Musim Panas 2024

Paris sebentar lagi akan menjadi kota yang sangat sibuk, pasalnya pada 26 Juli mendatang akan dibuka secara resmi Olimpiade Musim Panas 2024, yang akan berlangsung sampai 11 Agustus 2024. Lantaran bakal dibanjiri oleh tamu dan wisatawan manca negara, maka sektor penerbangan di Perancis harus menyiapkan diri. Namun, rupanya ada masalah yang masih mengganjal pada kesiapan pelayanan di Bandara Internasional Charles de Gaulle (CDG).

Baca juga: Antara Bandara Soekarno-Hatta dan Charles de Gaulle, Dirancang oleh Arsitek yang Sama

Pangkal sebabnya adalah rasa frustasi yang diungkapkan CEO Air France-KLM yang mengeluhkan keterbatasan Jetbridge (garbarata) di bandara utama di Perancis tersebut. Bandara ini sedang menghadapi minggu-minggu sibuk ke depan karena pertandingan Olimpiade dan kesibukan perjalanan musim panas.

CEO Air France-KLM telah menyatakan keprihatinannya atas kekurangan garbarata di Bandara CDG Paris dan beberapa kekurangan infrastruktur lainnya serta dampaknya terhadap biaya maskapai penerbangan. Hal ini terjadi menjelang Olimpiade Paris, saat kota ini bersiap menyambut masuknya wisatawan dan atlet dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.

Seperti dikutip Simple Flying, Ben Smith, CEO grup Air France-KLM, baru-baru ini berbicara dengan wartawan saat ulang tahun ke-20 grup tersebut dan membahas, antara lain, perlunya peningkatan infrastruktur di Bandara Charles de Gaulle.

Smith merasa frustrasi dengan kurangnya garbarata di bandara dan sebagai akibatnya maskapai ini kesulitan mendapatkan tempat parkir yang memadai setiap hari. Ia menjelaskan bahwa keadaan menjadi sangat rumit pada jam-jam sibuk pagi hari ketika banyak pesawat tidak memiliki jalur jet atau gerbang “kontak”. Hal ini juga menyebabkan ketidaknyamanan dalam mengangkut penumpang dengan bus.

Smith lebih lanjut menambahkan bahwa karena masalah ini, Air France harus melakukan negosiasi dengan Aeroports de Paris, yang mengoperasikan Bandara Charles de Gaulle, “tergantung pada apa yang dimiliki maskapai lain, untuk mencoba menemukan posisi parkir untuk armada kami.” Menurut juru bicara perusahaan, Air France terpaksa memarkir 10% penerbangan jarak menengah dan 5% penerbangan jarak jauh di tempat terpencil.

Menurut Smith, salah satu hal yang perlu diperbaiki di CDG adalah jarak yang jauh ke hanggar pemeliharaan yang membuat pesawat sibuk lebih lama karena adanya waktu penarik ekstra. Ia bahkan mencontohkan bandara global lain yang jauh lebih efisien dalam mengantarkan pesawatnya ke fasilitas pemeliharaan lebih cepat.

Bandara Schipol Jadi Satu-satunya di Dunia yang Masih Operasikan Garbarata Ganda

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru