Saturday, April 19, 2025
HomeAnalisa AngkutanQatar Airways QR17 Dihantam Turbulensi 20 Detik, 12 Orang Terluka saat Waktu...

Qatar Airways QR17 Dihantam Turbulensi 20 Detik, 12 Orang Terluka saat Waktu Penyajian Makanan

Dua belas orang terluka, termasuk delapan orang dilarikan ke rumah sakit, setelah penerbangan Qatar Airways QR017 dengan Boeing 787 Dreamliner dari Doha ke Irlandia mengalami turbulensi. Meski dihantam turbulensi, QR17 berhasil mendarat dengan selamat dan sesuai jadwal sebelum pukul satu siang waktu setempat pada hari Minggu (26/5/2024).

Baca juga: Diduga Jadi Penyebab Insiden Singapore Airlines SQ321, Inilah Asal Muasal Clear Air Turbulence (CAT)

“Saat mendarat, pesawat langsung ditangani oleh layanan darurat, termasuk Polisi Bandara dan Pemadam Kebakaran dan Unit Penyelamatan, karena enam penumpang dan enam awak di dalamnya melaporkan cedera setelah pesawat mengalami turbulensi saat mengudara di atas Turki,” kata otoritas Bandara Dublin mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Semua penumpang diperiksa cederanya sebelum turun dari pesawat. Delapan penumpang kemudian dibawa ke rumah sakit.”

Penyiar Irlandia RTÉ mengatakan insiden itu berlangsung kurang dari 20 detik dan terjadi saat waktu penyajian makan.

Seorang penumpang yang bernama Paul Mocc mengatakan kepada RTÉ bahwa dia melihat “orang-orang terhempas ke atap”, dan makanan serta minuman beterbangan ke mana-mana.

Wisatawan lain, Emma Rose Power, mengatakan kepada RTÉ bahwa setelah turbulensi, “beberapa pramugari yang saya lihat, ada goresan di wajahnya, ada es di wajahnya”

Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah kecil” penumpang dan awak mengalami luka ringan selama penerbangan dan menerima perawatan medis.

Pihak maskapai ini tidak secara langsung mengomentari turbulensi tersebut namun mengatakan masalah tersebut masih dalam penyelidikan internal.

“Keselamatan dan keamanan penumpang dan awak kami adalah prioritas utama kami,” katanya.

Insiden itu terjadi lima hari setelah penerbangan Singapore Airlines dari London ke Singapura terpaksa mendarat di Bangkok karena turbulensi parah, yang menewaskan seorang pria Inggris berusia 73 tahun dan menyebabkan 20 lainnya dalam perawatan intensif.

Kecelakaan penerbangan terkait turbulensi adalah jenis yang paling umum, menurut studi tahun 2021 yang dilakukan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS.

Dari tahun 2009 hingga 2018, badan AS tersebut menemukan bahwa turbulensi menyumbang lebih dari sepertiga kecelakaan penerbangan yang dilaporkan dan sebagian besar mengakibatkan satu atau lebih cedera serius, namun tidak ada kerusakan pada pesawat.

Beberapa ahli meteorologi dan analis penerbangan mencatat bahwa laporan pertemuan turbulensi juga meningkat dan menunjukkan potensi dampak perubahan iklim terhadap kondisi penerbangan.

Lampu di Kabin Pesawat ‘Mati’ Saat Turbulensi, Jangan Keburu Panik, Ini Tujuannya

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru