Pesawat komersial buatan Rusia, seperti jet regional Superjet SJ-100 dan pesawat narrow body MC-21 akan segera mendapatkan nama merek baru. Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita keuangan Rusia RBK, Sergey Chemezov, kepala konglomerat kedirgantaraan, teknik dan pertahanan milik negara Rostec, mengatakan bahwa mereka bersejarah “Yakovlev” akan dihidupkan kembali untuk seluruh keluarga pesawat buatan Rusia.
Penggantian nama perusahaan penerbangan Rusia telah menjadi bahan diskusi selama beberapa tahun, dan Rostec yang mengganti nama anak perusahaan pembuat pesawat komersialnya Irkut menjadi ‘Yakovlev’ pada Juli 2023 sudah menunjukkan arah yang sama.
Didirikan pada tahun 1930-an dan saat ini berada di bawah payung Rostec, Yakovlev adalah salah satu Biro Desain di Rusia yang aktif selama era Soviet, bersama dengan nama-nama terkenal lainnya di industri dirgantara seperti Tupolev atau Ilyushin.
Biro Desain Yakovlev terus memproduksi pesawat (kebanyakan militer) hingga saat ini, dengan Yak-130, pesawat latih canggih dan pesawat serang ringan, menjadi salah satu produk terbarunya. Dalam ruang penerbangan komersial, Yak-42, jet bermesin tiga yang mampu menampung hingga 120 penumpang yang diluncurkan pada akhir tahun 1970-an, adalah pesawat Yakovlev yang diproduksi secara serial terakhir.
Dalam wawancara yang sama, Chemezov mengatakan bahwa Ia mengantisipasi peralihan dari pesawat buatan Barat ke maskapai penerbangan Rusia akan menjadi lebih nyata pada tahun 2030, karena semakin sulitnya melayani armada yang ada. Dia mengklaim Rostec bersiap mengisi kesenjangan dengan jenis pesawat yang diproduksi di dalam negeri. Terkait hal ini, Chemezov mengonfirmasi pasokan 11 unit pesawat Tu-214 ke Aeroflot.