Beberapa hari lalu viral di media sosial tentang kondisi Bandara Chennai di India yang mengalami kebanjiran parah, termasuk pada bagian apron dan landasan, mengubahnya dari airport menjadi “seaport”. Meski bukan peristiwa yang pertama kali terjadi, sejatinya bandara sebagai wilayah ring satu seharusnya tidak boleh mengalami insiden ‘kebanjiran.’
Baca juga: Bandara Auckland Kebanjiran, Airbus A380 Emirates Terbang 13 Jam dari Dubai ke Dubai
Area penting di bandara, seperti apron atau tarmac, dapat mengalami kebanjiran karena beberapa penyebab yang melibatkan kondisi cuaca ekstrem, desain infrastruktur, dan sistem drainase yang tidak memadai. Beberapa penyebab umumnya meliputi:
1. Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan genangan air atau banjir di area apron atau tarmac. Drainase yang tidak dapat menangani volume air yang tinggi dapat memperburuk situasi ini.
Kasus yang terjadi di Bandara Chennai adalah akibat curah hujan yang tinggi sebagai imbas dari Topan Michaung. Buntut dari kebanjiran, otoritas bandara membatalkan 70 penerbangan dan mengalihkan lebih dari 30 penerbangan lainnya ke Bandara Kempegowda di kota tetangga Bengaluru.
2. Tinggi Muka Tanah Rendah
Beberapa bandara mungkin terletak di area dengan tinggi muka tanah rendah atau di daerah yang rentan terhadap banjir. Air dari curah hujan atau kenaikan air sungai dapat memasuki area apron atau tarmac jika tinggi muka tanah tidak memadai atau jika tanggul perlindungan tidak cukup.
3. Saluran Pembuangan yang Tersumbat
Saluran pembuangan yang tersumbat oleh sampah, lumpur, atau material lainnya dapat menghambat aliran air, menyebabkan air tergenang di area apron atau tarmac.
4. Kerusakan atau Kegagalan Saluran Air
Infrastruktur saluran air yang rusak atau gagal dapat menyebabkan air tidak dapat dialirkan dengan baik, meningkatkan risiko kebanjiran.
5. Air Laut atau Gelombang Badai
Bandara yang terletak dekat dengan pantai atau permukaan air dapat mengalami risiko banjir akibat pasang surut tinggi, gelombang badai, atau badai tropis.
5. Kondisi Salju dan Es
Pada bandara yang berada di iklim dingin, kondisi salju dan es dapat menyebabkan air cair ketika salju mencair, dan sistem drainase yang tidak efisien dapat menyebabkan air tergenang.
100 Bandara Bakal Tenggelam Gegara Perubahan Iklim, Mayoritas di Asia
Untuk mengatasi risiko kebanjiran, bandara umumnya dilengkapi dengan sistem drainase yang efisien, pompa pemompaan air, dan infrastruktur perlindungan banjir. Perencanaan dan pemeliharaan yang baik dari sistem drainase dan infrastruktur bandara sangat penting untuk mengurangi kemungkinan kebanjiran dan memastikan operasi bandara berjalan lancar.