Bermalam di pra-sarana transportasi umum, seperti stasiun, terminal, hingga bandara bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Biasanya, orang-orang terpaksa menginap di tempat ini karena beragam alasan, seperti moda mereka mengalami delay atau para penumpang yang lebih memilih datang lebih awal karena takut terlambat.
Baca Juga: Digital Air Traffic Solutions, Saatnya Menara ATC Dikendalikan Secara Remote
Namun, bagi Anda yang tengah berada di Ibu Kota Swedia, Stockholm, Anda tidak perlu khawatir jika terpaksa bermalam di pra-sarana transportasi umum, khususnya bandara. Mari tengok transformasi mengejutkan yang dilakukan oleh otoritas setempat dengan menyulap menara Air Traffic Control (ATC) menjadi sebuah kamar tinggal yang super nyaman, bak sebuah apartemen.
Dilansir KabarPenumpang.com dari laman cnn.com (10/7/2017), menara ATC yang sudah tidak digunakan tersebut dialih-fungsikan menjadi sebuah kamar sewa dengan latar belakang landas pacu. Pihak bandara Arlanda sendiri mengaku sudah bermitra dengan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan vakansi, HomeAway dan Swedavia AB, sebuah BUMN setempat yang mengelola bandara utama di Swedia. Dengan menggaet kedua perusahaan tersebut, Bandara Arlanda lalu menghidupkan kembali menara setinggi 80m tersebut dengan tujuan untuk menarik minat para penggila dunia penerbangan, dan para penumpang yang sekiranya hendak bermalam di bandara.
Baca Juga: Mau Tahu 10 Menara ATC Tertinggi di Dunia, Ini Dia!
Adalah Cilla Ramnek, yang menjadi otak dibalik transformasi menara ATC yang kini dikenal sebagai apartment Scandi-cool (Istilah keren untuk segala sesuatu di Swedia). Dalam menangani kasus ini, Cilla memilih warna abu-abu sebagai dominan agar nuansa 1960-an yang hendak ia kembangkan dapat membaur dengan nuansa di landas pacu. Nuansa menara ATC pun tetap melekat dari ruangan ini, dilihat dari kaca yang mengelilingi hampir seluruh ruangan ini. Pada siang hari, para penyewa kamar dapat melihat aktifitas bandara secara langsung. Ketika malam, semburat cahaya di landas pacu seolah menjadi lukisan yang menghiasi dinding di ruangan dengan desain minimalis ini, sungguh fantastis.
“Ini merupakan proyek yang paling menyenangkan yang pernah saya tangani,” tutur Cilla kegirangan. “Saya terinspirasi dari bangunan ini sebelumnya, lengkap dengan kondisi serta letaknya yang sangat istimewa, sehingga tidak perlu menambahkan interior berlebih yang takutnya akan mengurangi nilai estetik dari menara ATC tersebut,” tambahnya.
Guna mempromosikan penthouse tersebut, otoritas setempat lalu menjadikan penthouse ini sebagai hadiah bagi mereka yang memenangkan sebuah kompetisi, tentu saja untuk bermalam, bukan memilikinya. Lima pemenang beruntung, bersama dengan seorang lainnya akan menginap di kamar sewa tersebut, diikuti dengan tiga hari menginap di tempat lain yang disediakan oleh HomeAway.
Baca Juga: Menara ATC Tintin: Cagar Budaya yang Tergerus Modernisasi Ibu Kota
Tidak hanya itu, para pemenang akan mendapatkan pula kesempatan untuk menyambangi control room dari menara ATC yang baru, dan menyantap hidangan yang disajikan oleh Pontus in the Air, sebuah restoran terkena milik salah satu koki Swedia yang disegani di dunia kuliner, Pontus Frithiof. Bagi Anda yang mendapat kesempatan mengunjungi salah satu negara Skandinavia tersebut, sempatkan diri Anda untuk bermalam di sini agar bisa merasakan sensasi menginap di bekas menara ATC tersebut.