Setelah pada berita sebelumya disebut tentang rencana merger antara Asiana Airlines dan Korean Air, maka menarik untuk dicermati tentang dua maskapai nasional Korea Selatan tersebut, yakni meski keduanya berstatus maskapai nasional, namun kepemilikan saham mayoritas berada di tangan swasta.
Baca juga: Asiana dan Korean Air Merger, Komisi Penerbangan Eropa Kebakaran Jenggot
Pemerintah Korea Selatan memiliki beberapa kepemilikan saham dalam kedua maskapai tersebut, tetapi tidak memiliki mayoritas saham atau kendali penuh atas mereka. Korean Air dan Asiana Airlines adalah maskapai penerbangan yang terdaftar di bursa saham dan dimiliki oleh investor swasta dan kelompok perusahaan. Pemerintah Korea Selatan biasanya memiliki sebagian kecil saham dalam maskapai tersebut, dan kepemilikan ini biasanya bersifat pasif.
Pemerintah Korea Selatan sering kali memiliki kepemilikan saham simbolis dalam maskapai nasional sebagai tanda dukungan dan untuk menjaga kepentingan nasional dalam industri penerbangan. Namun, operasi sehari-hari dan manajemen maskapai tersebut dilakukan oleh pemegang saham swasta dan manajemen eksekutif yang terkait dengan perusahaan-perusahaan ini.
Korea Selatan memiliki dua maskapai penerbangan – Korean Air dan Asiana Airlines, karena perkembangan industri penerbangan di negara tersebut telah mengalami evolusi yang kompleks seiring berjalannya waktu.
Berikut beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Korea Selatan memiliki dua maskapai nasional:
1. Sejarah Perkembangan
Awalnya, Korean Air (sebelumnya dikenal sebagai Korean National Airlines) adalah maskapai nasional Korea Selatan yang didirikan pada tahun 1962. Asiana Airlines, di sisi lain, didirikan pada tahun 1988 sebagai maskapai swasta. Asiana Airlines muncul sebagai pesaing Korean Air dalam industri penerbangan domestik dan internasional.
2. Liberalisasi Penerbangan
Seiring dengan perubahan regulasi dan liberalisasi dalam industri penerbangan global, banyak negara telah mengizinkan lebih banyak maskapai swasta untuk beroperasi dan bersaing dengan maskapai pemerintah. Ini juga terjadi di Korea Selatan, di mana Asiana Airlines adalah contoh maskapai swasta yang didirikan setelah liberalisasi tersebut.
3. Persaingan Sehat
Kehadiran dua maskapai nasional dalam industri penerbangan Korea Selatan telah menciptakan persaingan sehat, yang pada akhirnya dapat menguntungkan konsumen dengan menawarkan lebih banyak pilihan dan tarif yang lebih kompetitif.
4. Pengembangan dan Ekspansi
Korean Air dan Asiana Airlines telah berkembang menjadi maskapai besar dengan jaringan penerbangan internasional yang luas. Mereka memainkan peran penting dalam mendukung konektivitas udara Korea Selatan dengan negara lain dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Dengan demikian, adanya dua maskapai nasional di Korea Selatan sebagian besar merupakan hasil perkembangan sejarah, regulasi, dan persaingan dalam industri penerbangan negara tersebut.