Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanTarif Rp5.000 Per Km, Kemenhub: LRT Jabodebek Lebih Canggih Dibanding MRT Jakarta...

Tarif Rp5.000 Per Km, Kemenhub: LRT Jabodebek Lebih Canggih Dibanding MRT Jakarta dan LRT Palembang

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut LRT Jabodebek lebih canggih dibanding MRT Jakarta dan LRT Palembang. Hal itu didasari dari teknologi yang digunakan ketiganya.

Baca juga: Walau Listrik PLN Padam, LRT Jabodebek Tetap Bisa Meluncur Sampai Stasiun Terdekat: Penumpang Tidak Akan Terjebak

“LRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau GoA Level 3,” jelas Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (8/7).

Dengan teknologi ini, lanjut Adita, memungkinkan kereta dioperasikan tanpa masinis dan mengatur jarak antar kereta menjadi lebih dekat dengan tetap konstan menjaga jarak aman.

Saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN, LRT Jabodebek tetap bisa berjalan atau dijalankan secara manual oleh train attendant sampai stasiun berikutnya dengan bantuan baterai, teknologi yang tidak dimiliki MRT Jakarta dan LRT Palembang.

Sayangnya, teknologi yang lebih canggih tersebut, tidak dibarengi dengan tarif yang juga kompetitif dibanding tarif MRT Jakarta, LRT Palembang, atau bahkan KRL Jabodetabek.

Masih menurut Adita, tarif LRT Jabodebek yang akan ditetapkan dalam Keputusan Menteri (Kepmen) adalah sebesar Rp5.000 untuk kilometer pertama dan Rp700 untuk kilometer berikutnya, dengan catatan tarif tersebut belum dipotong subsidi atau public service obligation (PSO) yang direncanakan berkisar 40 persen untuk jarak terjauh.

Dengan begitu, penumpang akan membayar sebesar Rp20.000 – Rp25.000 untuk jarak terjauh dari Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Harjamukti, Cibubur atau sebaliknya dan Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Jati Mulya, Bekasi atau sebaliknya.

Tarif tersebut jauh lebih mahal dibanding KRL Jabodebek yang tarifnya sebesar Rp3000 untuk 25 km pertama dan untuk rute lanjutan akan ditambahkan Rp1000 untuk perjalan setiap 10 kilometer. Meski begitu, tarif LRT Jabodebek masih cukup kompetitif dibandingkan tarif MRT Jakarta.

Tarif MRT Jakarta diketahui berkisar Rp3.000 – Rp14.000 untuk rute terjauh dari Stasiun Lebak Bulus Grab – Stasiun Bundaran HI atau sebaliknya dengan panjang lintasan 16 km. Sedangkan LRT Jabodebek untuk jarak terjauh dari Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Harjamukti, Cibubur atau sebaliknya dengan panjang lintasan 24 km dikenakan tarif Rp20.000.

Adapun jarak terjauh Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Jati Mulya, Bekasi atau sebaliknya dengan panjang lintasan 27 km dikenakan tarf Rp25.000.

Saat ini, progres kesiapan LRT Jabodebek baik dari sisi sarana, prasarana dan SDM rata-rata sudah mencapai sekitar 97 persen. Berbagai pengujian terkait sumber daya manusia (SDM), seperti penyelia, pengawas Stasiun, pengendali operasi terpusat kereta otomatis, petugas pemeriksaan, dan petugas perawatan sarana dan prasarana terus dilakukan.

Demikian juga pengujian prasarana seperti, stasiun, rel, persinyalan, dan lain-lain serta pengujian sarana yaitu rangkaian kereta api.

Setelah dilakukan serangkaian pengujian tersebut, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan mengeluarkan sertifikat hasil pengujian. Kemudian akan dikeluarkan izin operasi oleh Menteri Perhubungan (Menhub).

Baca juga: Tuntas Direvitalisasi, 4 Halte Transjakarta yang Terintegrasi KRL dan LRT Jabodebek Mulai Beroperasi

LRT Jabodebek merupakan karya anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang lebih dari 60 persen, termasuk kereta apinya yang dibuat oleh PT INKA.

Direncanakan, uji coba terbatas (trial operation) LRT Jabodebek akan dilakukan pada 12 Juli hingga Agustus 2023 mendatang,  dan ditargetkan sudahberoperasi secara komersial pada 18 Agustus 2023 mendatang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru