Kokpit pesawat adalah area yang sangat vital dan harus terlindungi secara maksimal. Bahkan untuk alasan keamanan, pintu pada kokpit sampai dibuat tahan terjangan peluru. Namun, pada proses boarding, yakni penumpang masuk ke dalam pesawat, kerap pintu pada kokpit justru terlihat dibuka dan penumpang bisa saja mengintip apa yang ada di dalamnya. Nah, mengapa demikian?
Baca juga: Kenapa Pintu Kokpit Harus dalam Keadaan Terkunci dan Anti Peluru? Berikut Ulasannya
Pintu kokpit pesawat terbang biasanya dibuka saat proses boarding untuk beberapa alasan, yakni:
Persiapan Awak Kokpit
Pintu kokpit dibuka sebelum proses boarding dimulai agar awak kokpit dapat melakukan persiapan sebelum penerbangan. Mereka perlu memeriksa sistem pesawat, melakukan pemeriksaan prapenerbangan, memasukkan rute penerbangan ke dalam sistem navigasi, dan melakukan komunikasi dengan petugas darat sebelum memulai prosedur penerbangan.
Verifikasi Identitas
Awak pesawat terbang, termasuk pilot dan kopilot, harus menunjukkan identitas mereka kepada petugas keamanan sebelum memasuki kokpit. Dengan membuka pintu kokpit saat proses boarding, petugas keamanan dapat memverifikasi identitas awak kokpit sebelum mereka memulai tugasnya.
Pengaturan Sistem Kontrol
Pintu kokpit juga harus dibuka untuk mengatur sistem kontrol pesawat sebelum penerbangan. Ini melibatkan menghidupkan dan mengkonfigurasi berbagai sistem pesawat, termasuk sistem navigasi, sistem komunikasi, sistem penggerak, dan sistem pengontrol penerbangan.
Kesiapan Evakuasi Darurat
Dalam situasi darurat, awak kokpit perlu segera keluar dari pesawat untuk menyelamatkan diri. Dengan membuka pintu kokpit selama proses boarding, mereka dapat memastikan bahwa mereka memiliki akses cepat ke pintu keluar darurat jika diperlukan.
Baca juga: FAA Bakal Wajibkan Pesawat Pasang Pintu Kedua Sebelum Pintu Kokpit, Ini Alasannya
Penting untuk diingat bahwa setiap maskapai dan otoritas penerbangan mungkin memiliki kebijakan dan prosedur yang sedikit berbeda terkait pembukaan pintu kokpit saat proses boarding. Oleh karena itu, selalu ada kemungkinan bahwa praktik yang tepat dapat bervariasi dalam situasi yang spesifik.