Friday, October 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanWalau Listrik PLN Padam, LRT Jabodebek Tetap Bisa Meluncur Sampai Stasiun Terdekat:...

Walau Listrik PLN Padam, LRT Jabodebek Tetap Bisa Meluncur Sampai Stasiun Terdekat: Penumpang Tidak Akan Terjebak

LRT Jabodebek dilengkapi sederet teknologi canggih. Salah satunya adalah fitur dimana kereta akan tetap terus berjalan sampai tiba di stasiun walaupun listrik PLN padam. Dengan begitu, penumpang tidak akan terjebak di dalam kereta atau terpaksa keluar dari rangkaian LRT Jabodebek sebelum sampai di stasiun. Ini tentu berbeda dibanding teknologi pada moda berbasis rel lainnya.

Baca juga: Diundur Terkait Faktor Keamanan Penumpang, LRT Jabodebek Beroperasi Juni 2023

Masih segar dalam ingatan, saat terjadi pemadaman listrik massal atau black out di Jakarta atau kawasan Jawa-Bali pada Agustus 2019 silam, seluruh moda berbasis rel ketika itu seketika berhenti. Kereta dan penumpang MRT Jakarta bahkan terjebak di bawah tanah. Karenanya, hal itu tidak akan terjadi di LRT Jabodebek.

“Saat terjadi shutdown dari PLN, kereta akan tetap berjalan sampai ke stasiun tujuan. Ini sudah diatur by sistem,” jelas Manajer Humas Divisi LRT Jabodebek, Kuswardoyo, saat ditemui KabarPenumpang.com di kantornya, Kamis (4/5/2023).

Setibanya di stasiun, kereta LRT Jabodebek akan ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama train set atau rangkaian kereta tetap bisa beroperasi dengan cadangan baterai yang ada di kereta, didukung dengan catu daya yang ada di stasiun untuk mendukung operasi kereta.

Kemungkinan kedua adalah kereta stop operasi untuk sementara sampai aliran listrik dari PLN kembali normal. Rangkaian LRT Jabodebek akan kembali beroperasi setelah pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC) mengunggah kembali jadwal perjalanan kereta sehingga kereta akan berjalan mengikuti jadwal tersebut secara otomatis.

“Jadi ada kemungkinan shutdown semuanya ketika PLN-nya shutdown, tapi ada kemungkinan bisa operasikan dengan kemampuan catu daya yang ada,” tambahnya.

Baca juga: Kalau LRT Jabodebek Selesai, Apa Saja Sih yang Bakal Diuntungkan?

“Cuma yang jelas, (saat dalam kondisi listrik padam) kereta akan tetap sampai ke stasiun terdekat dengan selamat,” tegasnya.

Selain teknologi di atas, LRT Jabodebek juga dilengkapi dengan teknologi yang disebut Automatic Train Protection (ATP) sebagai sistem keselamatan. Dengan adanya ATP, LRT Jabodebek terlindungi dari over speed dan jaminan pengereman yang andal. Teknologi tersebut juga mencegah kereta menabrak objek yang terdeteksi berada di lintasan.

Teknologi yang mendukung fitur keselamatan LRT Jabodebek juga termasuk track balise atau sensor pergerakan kereta di lintasan, yang menjadi satu kesatuan sistem dengan ATP dan perangkat ruang kemudi di lokomotif.

Selain itu, lanjut Kuswardoyo, terdapat teknologi excel counter persinyalan dan automatic tranpotektor, sehingga ketika terjadi satu hal yang tidak diinginkan akan berfungsi sebagai peringatan.

“Jadi kalau kita liat secara teknologi, teknologi ini (pada LRT Jabodebek) adalah yang paling aman saat ini yang kita punya. Karena pengamananya berlapis, dari mulai akselerasi ditentukan by sistem, kapan di jalan sudah sistem yang tentukan, ketika ada gangguan juga sistem yang kerjakan,” tutup manager Humas LRT Jabodebek yang sebelumnya menjabat Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung tersebut.

Baca juga: Tuntas Direvitalisasi, 4 Halte Transjakarta yang Terintegrasi KRL dan LRT Jabodebek Mulai Beroperasi

LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Sistem CBTC adalah pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis serta disupervisi juga secara otomatis dari pusat kendali operasi.

Bila tak ada aral melintang, LRT Jabodebek akan trial run pada bulan Juni dan akan beroperasi secara komersial mulai 12 Juli 2023 mendatang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru