Terlambat dua jam saja untuk sebuah penerbangan pastinya membuat para penumpang gerah, apalagi dengan kehilangan barang di bagasi setelah lima jam penerbangan, apa yang akan Anda katakan dan lakukan dengan kondisi seperti itu?
Dilansir KabarPenumpang.com dari couriermail.com.au (17/7/2017), penumpang Malindo Air Boeing 737 keberangkatan dari Bali menuju Brisbane, Australia mengalami keterlambatan selama dua jam pada hari minggu tengah malam waktu Australia. Hal ini dirasakan para penumpang saat pilot mengumumkan adanya permasalahan bagasi pesawat.
Sayangnya masalah bagasi ternyata bukan satu-satunya, karena pesawat yang sudah berada di landasan ini ternyata mengalami masalah pada toilet, dimana tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk penyelesaian masalah bagasi dan toilet, para penumpang pesawat mau tak mau menunggu di dalam pesawat yang sudah berada di landas pacu.
Baca juga: Koper Anda Hilang atau Tertukar? Baggage Claim Jadi Solusinya
Setelah kejadian tersebut dan pesawat kembali berangkat, masalah lainnya terjadi sesampai di Bandara Internasional Brisbane lima jam kemudian, para penumpang tersadar bahwa tas dan barang bawaan mereka di bagasi tak kunjung muncul setelah menunggu di ban berjalan bagasi. Ashley Perry salah seorang penumpang mengatakan melihat awak kabin dan pilot beserta belasan orang mengumpulkan tas para penumpang sebelum mobil pengangkut tas dari bagasi berhenti tiba-tiba. “Mereka komplain tas tidak ditemukan dan di suruh mengecek ke layanan bagasi,” ujar Perry.
Perry dan Suaminya Amit Chacko yang baru saja menikah di Bali merasa beruntung karena gaun pengantin sang istri tidak hilang. “Untungnya gaun itu kami bawa masuk ke kabin dan tidak masuk ke bagasi pesawat. Awalnya saat di Indoensia, kami di suruh memasukkan pakaian pengantin itu ke bagasi dan istri saya menolak,” ujar Chacko.
Baca juga: Mulai Alergi Kacang Hingga Abu Jenazah, Inilah Deretan Peraturan Unik di Maskapai
Sebanyak 63 penumpang Malindo Air yang kehilangan tas dan barang bawaan mereka, tidak mengetahui apa yang dilakukan petugas penerbangan. Apakah karena terlalu berat hingga tidak bisa menampung bagasi para penumpang atau ada hal lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Malindo Air tidak bisa dihubungi sama sekali dan tidak ada komentar apapun. Maksapai yang berbasis di Malaysia ini baru mulai mengoperasikan pelayanannya dari Bali ke Brisbane dan sebaliknya sejak April 2017.