Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanBawa Muatan Mesin Pendingin dari Houston, Pesawat Kargo An-124 Ruslan Mendarat di...

Bawa Muatan Mesin Pendingin dari Houston, Pesawat Kargo An-124 Ruslan Mendarat di Kertajati

Setelah Antonov An-225 Mriya dalam kondisi rusak berat akibat terdampak perang di Ukraina, maka predikat pesawat kargo terbesar di dunia kini jatuh pada Antonov An-124 Ruslan. Dan pada ada kabar bahwa An-124 kini telah mendarat dan membongkar muatannya di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka Jawa Barat, Rabu (22/3).

Baca juga: Antonov An-124 Terasa ‘Istimewa’ di Yogyakarta, Tapi Sudah ‘Biasa’ di Makassar

Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, pesawat kargo udara terbesar mendarat di Kertajati. Pesawat super jumbo kargo udara itu mengangkut muatan mesin pendingin dari Amerika Serikat (AS). Pesawat ini terbang (take off) dari Houston pada Selasa (21/3). Sebelum mendarat di Bandara Kertajati, pesawat Antonov 124-100 ini sempat singgah di Bandara Nagoya, Jepang untuk mengisi bahan bahan.

Menurut unggahan akun Instagram resmi Bandara Kertajati (@infobijb) pada Kamis (23/3), pesawat kargo raksasa itu mendarat di Bandara Kertajati tepat pukul 14.41 WIB. Usai membongkar muatan dan mengisi bahan bahan, Antonov 124-100 dengan nomor registrasi UR-82007 itu take off pukul 18.12 WIB.

Pengelola Bandara Kertajati menyatakan bahwa mendaratnya Antonov 124-100 ini membuktikan bahwa bandara terbesar kedua di Indonesia ini siap didarati oleh pesawat kargo terbesar dunia.

“Tentunya, dengan mendaratnya pesawat kargo terbesar di dunia di Bandara Kertajati mampu untuk menampung pesawat berbadan lebar, dan akan menjadi magnet ekonomi daerah,” tulis pengelola Bandara Kertajati dalam akun Instagram resminya

Beberapa waktu sebelumnya, Bandara Kertajati juga dikabarkan telah disinggahi oleh pesawat Antonov 124-100. Namun pesawat tersebut hanya transit sejenak guna mengisi bahan bakar dalam perjalanannya dari Melbourne Australia ke Nagoya, Jepang.

Meski pada dasarnya adalah pesawat angkut sipil, An-124 punya sebutan dengan kode NATO sebagai Condor. Pesawat yang terbang perdana pada 24 Desember 1982 ini punya panjang 69,10 m dan berat kosong mencapai 175 ton. Payload An-124 mampu mengangkut berbagai bawaan yang cukuo besar dengan total mencapai 150 ton. Kapasitas payload yang dibawa An-124 lebih besar 25 persen daripada yang dapat dibawa C-5A Galaxy.

Pesawat ini mengandalkan 4 buah mesin Turbofan model Ivchenko-Progress ZMKB D-18T sebagai daya dorongnya. Ibarat kapal ferry Ro-Ro, An 124 dilengkapi dengan dua buah “Cargo Door” yang terdapat pada ekor dan hidung. dengan menggunakan sistem hidrolik, pintu muatan bisa membuka dengan lebar untuk akses keluar masuk barang.

Sejak terbang perdana pada 1982, sampai 2004 sudah 55 unit An-124 yang telah diproduksi. Meski beberapa kali sempat tersiar kabar di Rusia mengenai kemungkinan pemroduksian kembali Ruslan, rencana itu sepertinya sulit terealisasi karena Biro Desain Antonov terletak di Ukraina, yang notabene kini menjadi lawan berat Rusia yang didukung NATO.

Antonov An-124 dikembangkan oleh Soviet Design Bureau OKB Antonov yang sekarang bernama Antonov ASTC, sebuah pabrikan pesawat terbang asal Ukraina yang dikenal sebagai pencetak pesawat terbang raksasa.

Baca juga: Rusia Kembangkan “Elephant”, Pesawat Angkut Berat Pengganti Antonov An-124

An-124 didesain sebagai pesawat militer Angkut strategis, mulai dari helikopter, pesawat ringan, tank, dan berbagai bawaan militer lainya mampu dibawa pesawat ini. Dengan kapasitas bahan bakar penuh (348.740 liter) dan minium payload, diatas kertas An-124 dapat terbang sejauh 14.000 km (ferry flight) pada kecepatan jelajah 865 km per jam.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru