Saturday, October 26, 2024
HomeHot NewsBerapa Banyak Mantan Pilot Militer yang Jadi Pilot Maskapai?

Berapa Banyak Mantan Pilot Militer yang Jadi Pilot Maskapai?

Kekurangan pilot sipil membuka peluang lebar bagi mantan pilot militer yang sudah pensiun agar tetap bisa terbang dan mendapatkan penghasilan. Ini terjadi di banyak negara di dunia. Di Amerika Serikat (AS), misalnya, pada dekade 80-an, dua pertiga pilot sipil di negara itu adalah mantan pilot militer. Seiring waktu, jumlahnya terus menurun karena beberapa fatktor. Lantas, saat ini, berapa banyak pilot militer yang menjadi pilot maskapai?

Baca juga: Khawatir Arogan, Bahayakah Pilot Militer Pindah Jadi Pilot Komersial?

Sejarah eks pilot militer melanjutkan karir sebagai pilot sipil atau pilot maskapai sudah terjadi pasca Perang Dunia II berakhir. Ketika itu, banyak pesawat termasuk pilot bebas tugas. Di saat yang bersamaan, industri penerbangan sipil global terus tumbuh dan tidak dibarengi dengan ketersediaan pilot sipil.

Eks pilot militer juga lebih mudah mendapatkan lisensi ATP atau Airline Transport Pilot. Mereka hanya perlu mencapai minimum jam terbang 750 jam, jauh dibandingkan dengan pilot sipil yang harus mencapai 1.000-1.500 jam untuk mendapat linsensi ATP.

Dalam kondisi tersebut, tak sedikit pilot militer yang mundur dari kesatuan dan menjadi pilot maskapai secara permanen. Ada juga pilot militer yang sifatnya sewaan oleh maskapai.

Seiring kebutuhan pilot militer yang juga meningkat maskapai penerbangan mulai kesulitan mendapat pilot militer yang pensiun ataupun sengaja keluar dari kesatuan dan memilih status sebagai pilot sipil.

Dilansir Simple Flying, informasi jumlah pilot militer yang melanjutkan karir menjadi pilot sipil di Asia, Eropa, Australia, dan Afrika sangat minim. Namun, data di AS, sebagai mikrokosmos pasar penerbangan global, mungkin dapat menjadi tolok ukur.

Disebutkan, persentase pilot militer yang berkarir menjadi pilot sipil sudah jauh berkurang dibanding dekade 1980-an dan mayoritas pilot sipil tidak memiliki pengalaman sebagai pilot militer.

Ada beberapa alasan mengenai ini. Pertama adalah militer sendiri kekurangan pilot. Dibandingkan dahulu saat masa Perang Dunia II dan masa Perang Dingin, AS memiliki banyak pilot bahkan berlimpah. Tetapi saat ini kondisinya berbeda dan mengalami kekurangan.

Alasan kedua adalah maskapai saat ini lebih banyak mengandalkan pilot ab-initio. Pilot ab-initio sendiri adalah penerbang yang baru lulus mendapatkan Commercial Pilot License (CPL) namun belum mempunyai pengalaman dan belum terbang menjalankan profesinya sebagai pilot.

Baca juga: Inilah Asal Mula Kata ‘Roger’ yang Kerap Diucapkan Pilot Sipil dan Militer

Sudah pasti pilot ab-intio membutuhkan jam terbang dan maskapai memanfaatkan itu sehingga tercipta simbiosis mutualisme. Maskapai membutuhkan pilot terlatih dan bersertifikat untuk menerbangkan pesawat, di sisi lain pilot ab-initio sangat terbantu dengan kesempatan yang diberikan maskapai untuk menambah jam terbang.

Alasan ketiga adalah perkembangan pilot sipil saat ini jauh lebh cepat bertambah dibandingkan pilot militer. Akademi atau sekolah pilot sudah banyak menjamur di seluruh dunia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru