Israel mengusung teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam mencegah terjadinya tabrakan kereta, baik sesama kereta maupun dengan objek lain seperti manusia, hewan, dan kendaraan di dekat, di antara, atau di rel kereta api.
Baca juga: Cegah Gajah Tertabrak Kereta, India Hadirkan Sensor Pengaktif Lampu di Sepanjang Rel
Cara kerja teknologi AI pencegah tabrakan kereta yang disebut Main Line Systems dan turunannya itu cukup sederhana.
Saat mendeteksi adanya objek lain di dekat, di antara, atau di rel kereta api dalam radius 2 km siang ataupun malam, sistem -yang terdiri dari gabungan sensor kecerdasan buatan, dan teknologi deep learning- akan memberikan peringatan visual dan akustik secara real time kepada pusat komando dan kontrol kereta. Petugas kemudian merespon dengan melakukan beberapa intervensi semata agar kereta berhenti tepat sebelum menabrak objek lain.
Dalam kasus lain di kereta yang masih ada masinis, sistem akan melakukan peringatan serupa di kokpit untuk meningkatkan kesadaran situasional masinis.
Dengan menurunnya kemungkinan kecelakaan kereta dan penundaan perjalanan, itu berarti BUMN perkeretaapian Israel, Israel Raiways, dapat meningkatkan volume lalu lintas kereta. Muara dari itu perputaran ekonomi pun menjadi lebih cepat.
“Setelah lebih dari satu tahun mengevaluasi berbagai sistem bantuan pengemudi lanjutan (ADAS), Israel Railways memilih Main Line Systems Rail Vision sebagai solusi untuk armadanya, menandai penyebaran komersial besar pertama AI- teknologi visi berbasis untuk operasi industri kereta api jalur utama,” jelas CEO Rail Vision, Shahar Hania.
“Main Line Systems kami unggul dalam semua aspek pengujian selama pembuktian konsep dengan Israel Railways. Kami percaya ini adalah validasi yang kuat dari solusi kami dan menjadi pertanda sangat baik untuk program percontohan lainnya yang sedang berlangsung, seperti percontohan jangka panjang kami di Australia dengan Rio Tinto, grup pertambangan global terkemuka, serta peluang lain di seluruh dunia,” tambahnya.
“Menggunakan long-range A.I. detection systems, game-changing technology kami memberikan identifikasi rintangan yang tak tertandingi di dalam dan di dekat rel, menjadikannya solusi ideal untuk operator kereta api besar seperti Israel Railways, dan pendorong utama di balik kemitraan strategis,” tutupnya, railway-technology.com.
Baca juga: Inilah Kavach, Teknologi Asli India Cegah Dua Kereta Tabrakan
Israel Railways diketahui merogoh kocek sampai US$1,4 juta atau sekitar Rp21 miliar untuk bisa menggunakan teknologi AI Main Line Systems dari Rail Vision. Bila tak ada aral melintang, teknologi tersebut sudah tersedia di perkeretaapian Israel pada akhir tahun 2023.
Sebagai negara yang memiliki luas wilayah cukup kecil, Israel hanya memiliki jalur kereta sepanjang 1.000 km, menghubungkan wilayah metropolitan utama negara, kota, kota kecil, dan desa pedesaan. Ada sekitar 700 perjalanan kereta api setiap harinya di Israel, melayani sekitar puluhan atau ratusan ribu penumpang per hari atau 69 juta penumpang per tahun.