Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanPesawat Bakal Tanpa Jendela di Masa Depan, Ini Alasannya

Pesawat Bakal Tanpa Jendela di Masa Depan, Ini Alasannya

Salah satu hal paling berkesan dalam penerbangan adalah melihat pemandangan indah di luar pesawat. Terlebih pada penerbangan malam hari, utamanya di wilayah kutub dimana terdapat Aurora. Sayangnya, di masa depan penumpang terancam tak bisa melihat pemadangan lantaran pesawat bakal tanpa atau tidak ada jendela. Kenapa demikian?

Baca juga: Di Masa Mendatang, Pesawat Bakal Tanpa Jendela! Layar OLED Jadi Gantinya

Di awal kemunculan pesawat jet komersial pada dekade awal tahun 1950, jendela pesawat jauh lebih besar dari ukuran jendela pesawat saat ini. Selama setahun lebih, jendela besar di pesawat, salah satunya pesawat jet komersial pertama di dunia, De Havilland Comet, terus memanjakan penumpang.

Namun nahas, setahun setelah beroperasi untuk pertama kalinya secara komersial atau pada 2 Mei 1952, pesawat De Havilland Comet mengalami kecelakaan fatal. Kecelakaan fatal terulang di tahun berikutnya atau pada tahun 1954.

Dari dua kecelakaan tersebut, penyidik menemukan sumber masalahnya berasal dari metal fatigue. Selain itu, jendela pesawat berbentuk kotak dan cukup besar juga menjadi penyebab utama kecelakaan De Havilland Comet. Jadi, jendela besar dan bentuknya kotak adalah masalah.

Di penghujung dekade 50an dan awal dekade 60an, semakin banyak pesawat jet bermunculan dan bisa ditebak, jendelanya berbentuk bulat atau oval dan ukurannya kecil. Kendati kecil, kebutuhan penumpang melihat pemandangan di luar pesawat tetap terakomodir.

Ukuran jendela semakin kecil pada akhir dekade 60an seiring kemunculan pesawat supersonik Concorde. Diketahui jendela pesawat tersebut tak lebih dari telapak tangan orang dewasa. Sangat kecil.

Baca juga: Kenapa Jendela Tidak Sejajar dengan Kursi di Pesawat untuk Kenyamanan Penumpang?

Di dekade yang sama, Boeing juga berhasil membuat pesawat pertama tanpa jendela, Boeing 797. Pesawat itu bukan hanya peruntukan militer tetapi juga komersial dan mulai mengangkut penumpang dari tahun 1968 hingga 1992. Saat ini, memang tidak ada pesawat komersial atau pesawat penumpang tanpa jendela. Tetapi, di masa depan, itu diprediksi akan terulang.

Ron Wagner, mantan pilot USAF dan mantan pilot maskapai, menulis di Quora, ada sederet alasan mengapa di masa depan pesawat akan didesain tanpa jendela. Pertama, seiring kecanggihan teknologi, penumpang dapat berselancar di media sosial dan internet selama dalam penerbangan. Belum lagi ada layar 4K di depan penumpang. Ini jauh lebih menarik dibanding melihat keluar jendela.

Bagi maskapai, pesawat tanpa jendela sangat menguntungkan dari sisi finansial. Sekecil apapun, keberadaan jendela justru membuat bobot pesawat bertambah. Tak cukup sampai di situ, keberadaan jendela juga melemahkan badan pesawat sehingga pabrikan harus memperkuat struktur. Akibatnya, bobot jadi lebih bertambah, konsumsi bahan bakar meningkat, dan cost bertambah.

Dengan mengoperasikan pesawat tanpa jendela, itu berarti bobot pesawat jadi lebih ringan, konsumsi bahan bakar rendah, dan menghemat lebih banyak uang. Pesawat tanpa pesawat juga tidak membutuhkan banyak perawatan selama umur badan pesawat.

Saat di darat, pesawat tanpa jendela menguntungkan bagi maskapai karena menghemat uang dari penggunaan APU. Adanya jendela membuat kabin menjadi panas. APU bekerja lebih keras untuk mendinginkan pesawat sehingga cost menjadi lebih tinggi. Dengan tanpa jendela, suhu di kabin lebih stabil sekalipun keadaan di luar sangat panas.

Baca juga: Apakah Pilot Pernah Bosan Melihat Keluar Jendela Selama Penerbangan Jarak Jauh?

Alasan lain kenapa di masa depan pesawat tanpa jendela adalah perkembangan teknologi virtual window atau jendela virtual. Jendela virtual menawarkan lebih banyak keuntungan bagi penumpang, termasuk dapat melihat objek di bagian kiri dan kanan pesawat. Bagi maskapai, jendela virtual tetap menguntungkan layaknya tanpa jendela.

Selain jendela virtual, di tren di masa depan adalah melapisi seluruh bagian kanan dan kiri pesawat dengan layar OLED. Ini akan memberikan kesan luas di kabin dengan pemandangan menakjubkan seolah-olah pemandangan di luar pesawat. Layar OLED tersebut juga mengurangi perasaan claustrophobia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru