Salah satu aktivitas paling menarik saat dalam penerbangan adalah melihat pemandangan. Selama ini, pemandangan hanya bisa dilihat penumpang dari jendela. Banyak yang bertanya kenapa pesawat tidak dilengkapi sunroof untuk memperluas jangkauan pandangan mata, utamanya di bagian atas pesawat?
Baca juga: Di Masa Mendatang, Pesawat Bakal Tanpa Jendela! Layar OLED Jadi Gantinya
Kaca di pesawat, baik sipil maupun militer, umumnya terbuat dari tiga lapisan. Lapis pertama, kaca depan pesawat terbuat dari campuran kaca dan akrilik. Keduanya disatukan dengan teknik glass frit bonding, juga disebut sebagai solder kaca atau seal glass bonding. Jadi, pada intinya, teknik ini memadukan lapisan luar kaca dengan akrilik yang direnggangkan.
Lapis kedua, kaca depan pesawat terbuat dari urethane, termasuk jenis dari polimer yang lumrah dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan plastik. Sedangkan dilapis terakhir, atau di bagian dalam, kaca depan pesawat terbuat dari akrilik, dengan ketebalan 1-3 inchi.
Sekalipun ketebalan kaca pesawat hanya 1-3 inchi, menghadirkan kaca, dalam hal ini sunroof, harus didukung struktur bingkai yang kuat. Pada akhirnya ini menjadikan pesawat lebih berat dan boros bahan bakar, jauh dari tren saat ini dan di masa depan dimana industri berlomba mengembangkan teknologi yang bisa mengurangi konsumsi bahan bakar.
Dilansir Simple Flying, ide membuat sunroof di pesawat sipil bukan barang baru. Setidaknya, ada dua perusahaan yang telah meluncurkan konsep tersebut ke publik. Pertama adalah Windspeed SkyDeck. Perusahaan ini mengaku sedang mengembangkan sunroof mirip dengan jendela jet tempur.
Dalam teaser yang dirilis perusahaan, penumpang mula-mula duduk di kursi sejenis kursi kelas bisnis yang berada di dalam tabung kaca. Setelah duduk, kursi akan dibawa naik oleh lift dan sampai ke area skydeck atau sunroof dan bebas menikmati pemandangan 360 derajat. Sampai saat ini, konsep tersebut belum ada kejelasan bagaimana perkembangannya.
Emirates reveals SkyLounge, the most exclusive Onboard Lounge to be introduced on its Boeing 777X fleet from 2020. A completely transparent lounge with unmatched aerial views and unparalleled luxury, Emirates SkyLounge promises window views like no other. pic.twitter.com/pwtoocM9mN
— Emirates (@emirates) March 31, 2018
Kedua adalah Emirates. Maskapai tajir asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) itu memang terkenal dengan inovasi dan layanannya yang mewah. Paduan dari itu bahkan memunculkan ide untuk membuat ¼ bagian belakang atas pesawat menjadi kaca (transparan) atau kalaulah boleh disebut sunroof.
Sunroof Emirates ini dihadirkan hanya di pesawat Boeing 777X dan disebut sebagai SkyLounge. Rencananya ini diluncurkan pada tahun 2020 silam dan belum jelas kelanjutan inovasi tersebut sampai saat ini.
Sekalipun para insinyur bisa saja merealisasikan itu, namun, banyak yang percaya bahwa itu hanya akan mendatangkan petaka bagi finansial perusahaan.
Ketimbang kelebihannya, sunroof di pesawat komersial lebih banyak kekurangannya. Pertama, di bagian atas dan dinding samping terdapat banyak kabel, AC, lampu, dan fungsi lainnya, termasuk fungsi penyimpanan barang. Kedua, radiasi sinar UV. Di balik pemandangan indah di langit, terdapat radiasi matahari yang berbahaya bagi penumpang. Ketiga, peletakan sunroof. Emirates bisa saja menetapkan SkyLounge yang diusungnya diperuntukkan bagi penumpang kelas bisnis dan first class.
Akan tetapi, apa semua penumpang ingin mendapatkan hal itu? Bagaimana bila dari 10 penumpang first class salah satu di antaranya tidak ingin ada terkena sinar matahari? Bisakah sunroof diblocking ke satu penumpang tersebut?
Baca juga: Lufthansa Technik Sulap Airbus A330 Jadi Private Jet Mewah
Alih-alih menghadirkan sunroof beserta kerumitannya, industri sedang berpacu dengan waktu melengkapi bagian atas dan dinding kir kanan pesawat dengan layar Organic- Light Emitting Diode (OLED). Nantinya, penumpang dapat melihat ‘pemandangan’ apapun yan diinginkan, bahkan pemandangan di luar pesawat hingga menjadikan seolah-olah pesawat transparan.
Kesimpulannya, sunroof atas bagian transparan di pesawat komersial tidak cocok bagi pesawat penumpang. Itu mungkin cocok untuk pesawat jet pribadi.