Efisiensi bahan bakar tak pelak menjadi fitur yang dikedepankan oleh setiap manukftur mesin jet, betapa tidak efisiensi adalah kunci bagi maskapai atau operator untuk mampu menekan biaya operasional. Dan belum lama ini, pabrikan mesin pesawat Pratt & Whitney merayakan penghematan bahan bakar dari lini mesin Geared Turbofan (GTF)-nya.
Pratt & Whitney, yang berbasis di East Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa mesinnya telah menghemat 1 miliar galon (hampir 4 miliar liter) bahan bakar sejak mulai beroperasi. Selain hemat bahan bakar, Pratt & Whitney juga membanggakan penghematan 10 juta ton emisi karbon. Lebih dari 64 operator di seluruh dunia telah memesan mesin GTF, dan 1.400 pesawat telah dikirimkan.
“Mesin GTF terus memberikan biaya operasional yang lebih rendah bagi pelanggan kami; rute baru dan potensi pendapatan untuk maskapai penerbangan, bandara, dan komunitas; serta penghematan besar dalam kebisingan dan emisi bagi penumpang dan planet kita,” ujar Rick Deurloo, head of Commercial Engines Pratt & Whitney dalam siaran pers. Ia menambahkan, mesin GTF memungkinkan operator mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 sebesar 16 hingga 20 persen dan dapat mengurangi jejak kebisingan hingga 75 persen.
Selain itu, Pratt & Whitney juga mengabarkan telah memperluas jaringan maintenance, repair, and overhaul (MRO) untuk mesin GTF, yakni bekerja sama dengan Air France Industries, KLM Engineering and Maintenance, Iberia Maintenance, dan SR Technics of Zurich.
Pada Oktober 2022, Airbus Industries mulai menguji mesin GTF Advantage Pratt & Whitney pada pesawat A320neo. Misi tersebut mencakup uji ketahanan serta uji cuaca panas dan dingin serta uji operasi untuk bandara dataran tinggi.
Pada bulan November 2022, National Aeronautics and Space Administration (NASA) memilih Pratt & Whitney untuk membantu mengembangkan teknologi mesin canggih guna mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi untuk pesawat lorong tunggal generasi berikutnya.
Mesin GTF termasuk PW1100G-JM, memberikan daya dorong 24K hingga 33K pound, untuk Airbus A320neo, PW1500G dengan daya dorong 19K hingga 25K pound untuk menggerakkan Airbus A220, dan PW1900G yang menghasilkan daya dorong 19K hingga 23K untuk Embraer E190-E2, dan E195-E2.