Administrasi Penerbangan Sipil Iran telah mengkonfirmasi ‘pembelian’ empat pesawat berbadan lebar Airbus A340-300, meskipun ada sanksi dari Amerika Serikat dan Barat. Pada 24 Desember 2022, empat pesawat Airbus A340, yang sebelumnya dioperasikan oleh Turkish Airlines dan baru-baru ini terdaftar di Burkina Faso, berangkat untuk penerbangan terjadwal dari Afrika Selatan ke Uzbekistan.
Baca juga: Alami Masalah pada “Ventilasi,” Airbus A340 Air France Terpaksa Mendarat Darurat di Iran
Namun, saat pesawat tersebut terbang di atas Iran, pesawat jet bermesin empat itu menghilang dari layanan pelacakan penerbangan. Dikutip dari aerotime.aero (30/12/2022), beberapa hari kemudian, keempat Airbus A340 diketahui telah berada di Bandara Internasional Mehrabad (THR) di Teheran, Iran. Hal tersebut diketahui dari citra satelit.
Pada 29 Desember 2022, Hassan Khoshko, juru bicara Administrasi Penerbangan Sipil Iran, mengumumkan bahwa keempat pesawat A340 telah diperoleh untuk digunakan oleh salah satu maskapai penerbangan Iran. Tidak jelas bagaimana kesepakatan untuk menghindari sanksi tercapai.
JUST IN: Visual confirmation that the 4x ex-Turkish Airlines (red tail and wing tips) Airbus A340-300 from 🇿🇦Johannesburg arrived to 🇮🇷Mehrabad International Airport in Tehran, Iran.
Confirming identification, Sentinel-2 imagery shows that they were only recently parked here. https://t.co/cMNLyHCuhg pic.twitter.com/eyWVF4JZcW
— Gerjon | חריון | غريون | ኼርዮን (@Gerjon_) December 29, 2022
Iran yang berada di bawah sanksi internasional sejak akhir tahun 1970-an, membuat penerbangan sipil Iran sangat membutuhkan pesawat baru.
Pada Mei 2018, pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk memberlakukan kembali sanksi terhadap Republik Islam Iran, yang digambarkan oleh Presiden AS Donald Trump sebagai sponsor utama terorisme internasional.
Akibatnya, banyak perusahaan penerbangan di kedua sisi Atlantik (Airbus dan Boeing) ,terpaksa membatalkan ratusan penjualan pesawat ke Iran, yang ditaktir senilai lebih dari US$30 miliar. Hanya ATR buatan Perancis-Italia yang berhasil menindaklanjuti, yakni mengirimkan lima pesawat ke Iran Air pada 5 Agustus 2018, hanya sehari sebelum sanksi baru AS berlaku.