Pernahkah terlintas di benak Anda mengenai sebuah jalan tol yang memiliki panjang lebih dari 20.000 km? Jika belum, mari tengok jalur darat bebas hambatan yang menghubungkan Tokyo, Jepang dengan Istanbul, Turki, ya Asian Highway 1 (AH 1). Jalan interkoneksi yang menghubungkan 14 negara, yaitu Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Cina, Vietnam, Kamboja, Thailand, Myanmar, India, Banglades, Pakistan, Afganistan, Iran, dan terakhir di Turki. Tidak berhenti sampai di situ, jalur tersebut juga masih tersambung dengan jalur interkoneksi lainnya, yaitu Jalur Eropa E80.
Baca Juga: Bangkitnya Jalur Sutra Modern Dari Cina ke Daratan Eropa
Jalur AH 1 mengambil 20.557 km dari keseluruhan Asian Highway yang memiliki total jarak kurang lebih 141.000 km yang menghubungkan 32 negara di Asia. Asian Highway, atau juga yang dikenal sebagai Great Asian Highway, merupakan proyek kerjasama antar negara di Asia dan Eropa dan Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), untuk memperbaiki sistem jalan raya di Asia. Ini adalah salah satu dari tiga pilar proyek Asian Land Transport Infrastructure Development (ALTID), yang disahkan oleh komisi ESCAP pada tahun 1992, yang terdiri dari Asian Highway, Trans-Asian Railway (TAR) dan fasilitasi proyek transportasi darat.
Baca Juga: Ingin Lintasi Tol Brebes – Gringsing? Sebaiknya Baca Dulu Rekomendasi KNKT
Dilihat dari sudut pandang lain, keberadaan jalur interkoneksi ini tentu menunjang kelangsungan dari bisnis ekspor impor antar negara. Dengan tidak mengesampingkan keefektifan dari moda laut dan udara, namun melalui jalur darat ini tentunya akan lebih efisien untuk sebuah negara mengirimkan pasokan ke negara lain, walaupun “para pejuang” di jalur ini harus bersinggungan dengan pengamanan di perbatasan negara.
Sebagaimana yang telah dijabarkan di awal mengenai negara-negara yang dilintasi oleh jalur AH 1, tentunya sebagian dari Anda akan bertanya-tanya bagaimana bisa kendaraan bisa menyebrang dari Jepang menuju Korea, padahal kedua negara tersebut dipisahkan oleh laut? Hingga saat ini, para pengguna jalan AH 1 masih menggunakan jasa ferry untuk menyebrang dari Jepang menuju Korea. Namun wacana mengenai pembangunan jalan bawah laut sudah mulai hangat diperbincangkan oleh kedua belah negara, dengan mengesampingkan egosentris yang terjadi diantaranya.
Baca Juga: Yang Sebaiknya Diketahui dari Tol Cipali dan Brexit
Kembali membahas mengenai jarak yang terbentang sepanjang AH 1, merupakan sebuah jarak yang amat sangat jauh untuk ditempuh dengan menggunakan moda darat seperti mobil pribadi dari titik awal (Jepang) menuju titik akhir (Turki). Jika dibayangkan , sebuah mobil menempuh jarak 20.557 km dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam, maka membutuhkan waktu sekitar 205,57 jam atau setara dengan delapan hingga sembilan hari perjalanan non-stop, tidak dihitung dengan lamanya waktu istirahat. Belum lagi kesiapan fisik dari pengemudi yang bisa dibilang mustahil untuk menempuh waktu perjalanan sekian lama tanpa beritirahat, ditambah dengan kesiapan moda yang harus melakukan cooling down jika mesin sudah mulai panas.
Sehubungan dengan jarak dan waktu tempuh yang bisa dibilang fantastis untuk ukuran moda darat, sebuah perusahaan entertainment kelas dunia, Worldwide Media bekerja sama dengan manufaktur otomotif asal Jepang, Suzuki mencoba untuk menaklukan salah satu jalur interkoneksi terpanjang di dunia ini.
Adapun tujuan dari diadakannya perjalanan ini adalah untuk menghibur para penonton, Suzuki lalu memfasilitasi sebuah kendaraan yang siap menaklukkan AH 1, walaupun tidak seluruhnya. 10 peserta turut dalam perjalanan yang menempuh jarak 4.325km yang melintasi jalur India menuju Bangkok via Myanmar dalam acara yang bertajuk “NEXA Journeys on Asian Highway 1”. Tentu saja, perjalanan multinegara ini bukan hanya soal menaklukan jarak, melainkan lebih kepada pengalaman tak terlupakan selama menempuh one long road trip.