Wednesday, April 16, 2025
HomeAnalisa AngkutanMungkinkah Awan dapat Disentuh? Ini Penjelasannya

Mungkinkah Awan dapat Disentuh? Ini Penjelasannya

Awan tentu tak bisa dilepaskan dalam dunia penerbangan, dan setiap kali terbang, dari jendela pesawat, Anda pun akan melihat kumpulan awan dalam penerbangan di siang hari. Meski adanya awan sudah menjadi sesuatu yang lazim, namun, ada yang bertanya dan tentunya membayangkan, apakah awan dapat disentuh oleh tangan?

Baca juga: Misteri Contrail di Langit Inggris Terpecahkan, Ternyata Ini Biang Keroknya

Jika Anda pernah berada di area outdoor pada hari yang berkabut, maka Anda pasti tahu bagaimana rasanya. Kurang lebih seperti tidak ada. Kabut tidak lebih dari awan pada tingkat yang cukup rendah sehingga kita seolah berada di dalam awan. Anda mungkin merasakan sedikit kelembapan jika Anda melambaikan tangan di dalamnya. Tapi Anda tidak akan pernah bisa “merasakan” dengan cara tradisional karena tidak ada lagi tekanan pada indera manusia di luar apa yang dilakukan oleh udara kering dan bersih.

Inilah sebabnya mengapa pesawat dapat terbang menembus awan dan tidak mengalami kerusakan apa pun. Melesat hingga menembus kecepatan suara tidak akan menghancurkan pesawat. Satu-satunya bahaya adalah, pilot kehilangan jarak pandang, mengalami disorientas, sehingga dapat membawa celaka.

Satu-satunya hal yang Anda rasakan di awan adalah kelembaban, jumlah air tergantung pada seberapa padat awan itu.

Analogi yang baik adalah ketika Anda memasukkan tangan ke dalam uap yang keluar dari ketel berisi air mendidih. Yang Anda rasakan hanyalah kelembapan, tidak ada ‘sentuhan’ untuk itu. Sebenarnya bukan steam tapi tetesan uap air yang bisa kamu lihat yang biasa disebut steam.

Meski awan melayang di langit dan tidak bisa disentuh, namun awan bisa menjadi berat. Para peneliti telah menghitung bahwa rata-rata awan kumulus pada hari yang cerah, beratnya sekitar 500 ton. Bahkan awan kecil dan halus itu, yang muncul dan menghilang selama beberapa menit di langit yang cerah, masing-masing dapat berbobot beberapa ton.

Baca juga: Bagaimana Cara Penumpang Lawan Rasa Takut Naik Pesawat? Simak Tipsnya

Dari quora.com, Kim Emerson, seorang penerjun payung yang telah banyak melalukan banyak aksi, termasuk terjun bebas yang melintasi awan. Ia menyebut bahwa tidak merasakan apa-apa. “Paling-paling terasa sedikit bisa basah. Tidak basah kuyup, hanya sedikit basah. Tidak cukup untuk benar-benar membuat saya basah, tetapi kadang-kadang bisa mengaburkan kacamata. Dan ada bau di sana. Seperti uap,” ujar Emerson.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru