Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanMeski Terdampak Delay, Ini Alasan Pilot 'Dilarang' Menerbangkan Pesawat Pada Kecepatan Maksimum

Meski Terdampak Delay, Ini Alasan Pilot ‘Dilarang’ Menerbangkan Pesawat Pada Kecepatan Maksimum

Jadwal keberangkatan pesawat yang meleset dari jadwal atau delay, sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia penerbangan komersial, di mana pun. Disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis, delay jelas tidak bisa dihindarkan, meski tentu saja dengan kerja keras, frekuensi delay dapat dikurangi.

Baca juga: Pesawat Punya Kecepatan Jelajah dan Kecepatan Maksimum, Apa Bedanya?

Yang menjadi pertanyaan bagi penumpang korban delay adalah, mengapa pilot tidak bisa mempercepat laju (kecepatan) pesawat untuk mengejar waktu yang hilang atas kerugian dari delay itu. Semisal jika pesawat telat 1 – 2 jam, maka dalam benak awam adalah, pilot seharusnya memacu pesawat lebih kencang saat sudah mendapat izin mengudara. Tapi yang menjadi kenyataan, tidak demikian.

Dari spesifikasi, bisa saja pesawat dipacu di level kecepatan maksimum. Namun, dalam konteks penerbangan komersial berjadwal yang lazim dilakoni, hal itu jarang dilakukan. Tentu ada alasan tersendiri bagi pilot untuk tidak menggunakan kecepatan maksimum, dan justru tetap berada di kecepatan jelajah.

Perlu diketahui, bahwa kecepatan jelajah adalah kecepatan di mana pesawat dapat terbang dalam kondisi paling efisien, yaitu, membakar bahan bakar paling sedikit, yang itu dapat dicapai pada ketinggian tertentu. Pesawat komersial tentu dapat terbang lebih cepat dari kecepatan jelajah, tetapi akan membawa konsekuensi dengan membakar atau menggunakan bahan bakar dalam jumlah yang lebih besar.

Dari aspek teknis, rupanya membakar bahan bakar ekstra tidak membuat perbedaan kecepatan yang sangat mencolok. Hal itu membuat pesawat sangat tidak efisien dan ‘tidak pantas’ bagi hitungan bisnis maskapai penerbangan, karena setiap maskapai akan mencari cara terbang yang paling efisien. Jadi, itulah mengapa kita tidak terbang lebih cepat dari kecepatan jelajah, karena tidak efisien.

Baca juga: Di Ketinggian 35.000 Kaki, Boeing 787-900 Virgin Atlantic Berhasil Tembus Kecepatan Mach 1

Setiap penerbangan komersial ada perhitungan kecepatan optimal, biasanya dihitung oleh sistem manajemen penerbangan, yang mencakup keseimbangan antara kecepatan, bahan bakar, waktu dan ketinggian.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru