Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanBagaimana Harga Tiket Pesawat Ditetapkan Maskapai? Ini 8 Rahasianya

Bagaimana Harga Tiket Pesawat Ditetapkan Maskapai? Ini 8 Rahasianya

Algoritma harga tiket yang ditetapkan maskapai tidak pernah dipublikasikan. Ini hanya akan menjadi rahasia perusahaan. Meski begitu, ada banyak variabel yang dapat mempengarugi harga tiket pesawat oleh maskapai.

Baca juga: Beli Tiket Pesawat Offline di Bandara Lebih Murah, Benarkah?

Setidaknya ada delapan faktor atau variabel yang dapat mempengaruhi harga. Dikarenakan algoritma harga tiket oleh maskapai dijaga sangat rapat, bisa saja jumlahnya lebih dari delapan. Namun, pada umumnya delapan variabel inilah yang digunakan dalam mempertimbangkan sebelum menetapkan harga. Dilansir dari Simple Flying, berikut selengkapnya.

1. Profil penumpang/traveler atau wisatawan bisnis

Salah satu hal yang paling menentukan dalam menetapkan harga tiket pesawat di sebuah rute adalah profil penumpang. Dahulu, saat penjualan tiket masih dilakukan manual, pengklasifikasian atau penelusuran profil penumpang tentu tidak mudah. Namun, seiring digitalisasi tiket, profil penumpang jadi lebih mudah didapat.

Penumpang bisnis atau penumpang untuk tujuan bisnis sudah jadi rahasia umum berpotensi menghabiskan lebih banyak uang ketimbang penumpang pelesiran. Penumpang pelesiran umumnya memesan tiket jauh dari hari-H, berbanding terbalik dengan penumpang keperluan bisnis yang memesan tiket dekat hari-H dan siap mengeluarkan biaya lebih karenanya.

2. Jangka waktu pembelian

Membeli tiket pesawat menjelang hari-H atau bahkan di hari-H tentu jauh lebih mahal dibanding dengan membelinya jauh sebelum hari-H atau hari keberangkatan. Sebaliknya, semakin dekat pembelian tiket dengan jam keberangkatan, harga tiket akan semakin murah. Dengan demikian, jangka waktu pembelian tiket pada intinya menjadi salah satu variabel menetapkan atau menentukan harga tiket.

3. Volume penjualan tiket sebelum hari keberangkatan

Sebuah penerbangan oleh maskapai berjadwal sudah dijual jauh sebelum tanggal keberangkatan. Ada yang menyebut tiga bulan sebelumnya. Itu berarti, hari-ke-hari jumlah ketersediaan kursi semakin berkurang. Harga tiket pesawat pasti akan semakin melambung andai volume pemesanan tinggi, dimana tanggal keberangkatan masih cukup jauh tetapi sisa kursi pesawat tinggal sedikit.

4. Lama perjalanan/panjang jarak tempuh

Jarak tempuh atau lama perjalanan sudah pasti menjadi pertimbangan maskapai dalam menentukan tarif atau menetapkan harga tiket pesawat.

5. Tingkat persaingan

Meski memiliki algoritma dalam menentukan tiket pesawat, maskapai tentu saja akan mempelajari harga tiket pesawat yang ditawarkan kompetitor di rute dan jam yang sama ataupun berbeda. Ini berguna bagi penumpang yang lebih melihat harga ketimbang layanan ataupun tipe penumpang yang melihat harga dan juga layanan.

6. Peak season atau blackout dates

Di bulan-bulan tertentu penumpang pesawat akan membanjiri bandara, sebut saja libur Hari Raya Idul Fitri dan libur Nataru. Ini disebut dengan peak season atau saat-saat dimana permintaan sangat tinggi melebihi suplai.

Sebaliknya, ada pula yang disebut blackout dates atau bulan-bulan sepi ataupun biasa-biasa saja. Sudah jadi rahasia umum bahwa maskapai akan memasang tarif tinggi berkali-kali lipat saat peak season dan menjual tiket kompetitif berbalut promo saat di bulan-bulan sepi.

7. Overbooking

Overbooking mungkin bisa saja membuat maskapai buntung saat seluruh tiket ludes terjual dan tidak ada pembatalan atau reschedule. Kondisi ini bakal menuntut maskapai mengeluarkan kompensasi untuk penumpang yang ‘tersingkirkan’ akibat kebijakan overbooking maskapai.

Baca juga: Software Network Planner Jadi Andalan Maskapai Sebelum Putuskan Buka Rute Baru

Namun, positifnya, konsep overbooking oleh maskapai mampu membuat volume penjualan meningkat. Bayangkan, bila kapasitas 50 kursi dalam sebuah penerbangan tiketnya dijual dua kali lipat menjadi 100 kursi. Ini pasti akan meningkatkan volume penjualan. Tinggal nanti maskapai lebih jeli, saat volume penjualan meningkat dan hampir menyentuh kapasitas maksimal, jumlah tiket yang dijual dikurangi menjadi sejumlah kapasitas yang sesungguhnya.

8. Harga Avtur

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam satu kesempatan pernah menyebut bahwa Avtur menempati 30 persen komponen biaya operasional pesawat atau tiket pesawat. Sudah pasti harga Avtur sangat berpengaruh pada harga tiket pesawat.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru